Alkisah ada sebuah kerajaan yang sangat kaya raya. Alam yang subur, hasil tani dan ternak melimpah ruah. Karena kelimpahan itu, seluruh penduduk semua hanya bersuka ria setiap hari. Salah satu yang paling dinanti adalah pesta kerajaan. Pada saat pesta, seluruh penduduk dibebaskan untuk makan dan minum apa saja hidangan dan minuman yang tersedia.
Akibatnya, seluruh penghuni kerajaan itu semakin hari semakin malas. Meski hanya bermalas-malasan saja, alam di kerajaan sudah mencukupi kebutuhan mereka lebih dari yang diperlukan. Hingga suatu ketika, terjadi perubahan musim yang tak biasa dan merusak alam kerajaan itu. Selama ini, kalaupun ada kondisi yang kurang baik, tak akan lama dan segera berubah menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dan ketika perubahan drastis terjadi, kerajaan kocar-kacir. Mereka yang terbiasa hidup enak, tiba-tiba harus menderita karena tak tahan dengan perubahan yang terjadi.
Akibatnya, seluruh penghuni kerajaan itu semakin hari semakin malas. Meski hanya bermalas-malasan saja, alam di kerajaan sudah mencukupi kebutuhan mereka lebih dari yang diperlukan. Hingga suatu ketika, terjadi perubahan musim yang tak biasa dan merusak alam kerajaan itu. Selama ini, kalaupun ada kondisi yang kurang baik, tak akan lama dan segera berubah menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dan ketika perubahan drastis terjadi, kerajaan kocar-kacir. Mereka yang terbiasa hidup enak, tiba-tiba harus menderita karena tak tahan dengan perubahan yang terjadi.
Beruntung, ujian itu segera berlalu. Tetapi kerusakan yang sangat parah telah mengubah kerajaan yang tadinya subur makmur, menjadi gersang tandus, hampir tak menyisakan gambaran kejayaan kerajaan itu seperti sebelumnya. Raja mencoba bangkit. Sebagai pemimpin, ia berusaha meyakinkan rakyatnya bahwa semua kesulitan itu akan segera berlalu. Raja memerintahkan semua pejabat kerajaan dan rakyat untuk bahu-membahu membangun dan memperbaiki kondisi.
Karena tak biasa bekerja keras, rakyat tidak tahu harus berbuat apa. Mereka saling menunggu dan kemudian saling menyalahkan. Bahkan sang raja pun mulai dicerca oleh rakyatnya. Mengetahui konsisi tersebut Raja pun meradang. Siapa saja yang membantah perintahnya segera dijatuhi hukuman. Tapi, bukannya menurut, rakyat berbalik marah hingga hampir terjadi pemberontakan.
Di tengah kekacauan tersebut, seorang bijak memberi nasihat sebagai solusi.
“Jika Tuan Raja ingin membuat keadaan lebih baik, ajak mereka yang menentang untuk membantu Paduka membenahi lingkungan dan merapikan yang berantakan. Jika mereka bersedia, berilah hadiah sepantasnya. Tapi dengan satu syarat, Tuan Raja harus ikut bekerja bersama mereka.”
Raja pun menuruti nasihat orang pintar tersebut. Setiap ada yang menentang perintah Raja, mereka justru diajak bekerja sama. Raja ikut bekerja, turun ke lapangan, langsung membenahi semua yang kurang baik di lingkungannya.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, perubahan sikap Raja yang selalu bersemangat dan ikut bekerja pun membuat rakyat merasa malu. Mereka yang tadinya malas-malasan, menjadi tergerak ikut bekerja. Maka perubahan besar pun terjadi. Raja, pejabat kerajaan, dan semua penduduk bahu-membahu memperbaiki kerajaan. Hal tersebut membuat lingkungan kerajaan kembali pulih. Bahkan, lebih baik dari sebelumnya. Sehingga jika dulu negeri tersebut kaya dan sempat terpuruk, kini mereka berhasil membuat kerajaannya bangkit kembali dan bahkan jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Moral Cerita:
Guys, kisah di atas memiliki sebuah pesan sederhana namun penting, yaitu: jika ingin melakukan perubahan, cara yang paling tepat adalah memulai perubahan itu dari diri sendiri. Akan sulit jika kita hanya mengharapkan orang lain atau lingkungan di sekitar kita yang berubah, karena orang lain dan lingkungan adalah dua hal yang berada di luar kendali kita. Satu-satunya yang dalam kendali kita dalah diri kita sendiri.
Jadi, dengan semangat mau berbenah diri sendiri dan memberi contoh yang baik, niscaya akan terbuka jalan menuju keberhasilan.
Selamat memulai perubahan positif! J
Today Quote:
“Start where you are, use what you have, do what you can.” ~Arthur Ashe
0 comments:
Post a Comment