Monday, 26 January 2015

Setelah meluncurkan produk baru EORI akhirnya progam demi progam akan digalakkan, yang pertama yakni progam Hipnoself ke sekolah - sekolah menengah pertama dan atas SMP - SMA se Sidoarjo. Hipnotherapy bagi seseorang yang membutuhkan keajaiban untuk mengubah mindsetnya menjadi yang luar biasa. Hipnoteaching untuk pengembangan pembelajaran bagi guru guru muda.
serta Hipnopreanur bagi usahawan usahawati muda yang ingin memulai bisnisnya dengan cepat dan tepat serta merangsang impian - impiannya menjadi nyata. Dengan demikian kali ini Rumah Impian menggandeng Hipnopreaner muda dari Mojokerto yakni Adi Nursanto, S.Pd, Ch,ChT yang masih berumur 24th. Seorang yang berpengalaman menghipnotis dengan klien yang pernah beliau singgahi dari UIN Sunan Ampel Sby, Univ Kanjuruhan Malang, Univ Majapahit Mojokerto, SMA PGRI 1 dan 2 Mojokerto, MTs Brawijaya, SMPN 4 & 5 Mojokerto dan banyak lagi yang tak bisa disebutkan satu - satu. "The Power of Mind" inilah kutipan yang selalu beliau katakan kepada pesertanya. Sebuah  Kekuatan terbesar adalah dari Pikiran. Marilah gabung bagi sekolah - sekolah tingkat SMP dan SMA Se Sidoarjo. (by:ri-mind)
Melihat banyakya permintaan untuk perkembangan Rumah Impian telah mengembangkan sayapnya dalam setiap semesternya. Kali ini RI sapaan singkatan Rumah Impian mengembangkan dua sekaligus yakni EORI Event Organizer yang menangani pada bidang kegiatan - kegiatan education, tour and event - event lainnya. RI - Shop merupakan bidang penjualan barang - barang kebutuhan konsumen. Semoga bidang yang tadi dapat membangkitkan semua manajement kami di kepengurusan Rumah Impian
 

Saturday, 10 January 2015

Selamat pagi, siang, malam bagi pembaca budiman, kali ini kita akan mempelajari arti dari memancing lebih dalam. filosofi dari memancing, mari kita simak baik - baik ya!!!

Memancing tidak lepas dari predikat negatif sebagai ‘pengangguran’ karena menghabiskan waktu berjam-jam untuk hasil yang tidak terlalu banyak, atau predikat ‘pemboros’ karena apabila dihitung-hitung antara modal untuk mancing dan hasil yang didapat seringkali besar pasak daripada tiang, tetapi sedikit banyak kita bisa belajar dari para penunggu ikan ini.
Saya termasuk orang yang hobi mancing. Malah dulu waktu masih sekolah, saya selalu menyempatkan mancing di rawa-rawa,sungai atau waduk setelah pulang sekolah. Ndak tanggung-tanggung, acara mancing pulang sekolah mulai jam 1 sampai jam setengah 6, hampir tiap hari. Memang tidak banyak hasilnya, paling 10 ikan Bethik,tawes,lele dengan Kocolan (ikan gabus yang masih kecil). Tapi setiap dapat, selalu dikumpulkan, dan kalau sudah banyak dimasak di dapur untuk dimakan bareng-bareng teman2.
Lantas dimana filosofinya?. Banyak orang mengatakan filosofi mancing terletak pada kesabarannya menunggu ikan. Padahal sebenarnya bukan disitu intinya. Filosofi mancing yang paling menawan adalah orientasinya yang menitik beratkan pada proses.
Kata ‘berorientasi pada proses’ sepertinya sesuatu yang biasa. Tidak ada istimewanya sama sekali. Tapi apakah memang demikian?. Coba kita simak gambaran berikut ini.
Seorang pemancing sejati (benar-benar penghobi, bukan sebagai pekerjaan atau bertujuan memenuhi kebutuhan lauk di dapur) selalu mempersiapkan peralatannya sebelum mancing. Peralatan mancing yang tidak murah, walaupun juga tidak mahal (kecuali yang biasa dipakai di acara Mancing Mania)menjadi sarana wajib yang perlu diteliti sebelum berangkat. Selanjutnya menyiapkan umpan. Mulai dari yang sederhana, biasanya cacing, ulat, klelet, kroto, atau apapun yang langsung bisa dipakai, sampai dengan racikan keju, roti, daging ikan, essence makanan, pasta, yang semuanya harus diolah seperti layaknya masakan untuk manusia. Setelah semua siap, baru berangkat ke tempat pemancingan. Bisa di kolam pancing (sistem harian tentunya, kalau kiloan sama saja dengan beli ikan), tambak, muara, atau laut.
Bayangkan berapa uang yang harus dikeluarkan untuk sekali mancing. Saya sendiri biasa menyiapkan antara Rp.50.000 sampai Rp.75.000 hanya untuk umpan. Ditambah tiket kolam harian sekitar Rp. 30.000 sampai Rp. 50.000. ditambah lagi untuk bekal sekitar Rp.25.000 (rokok, nasi, minum, bensin). Total biaya untuk sekali mancing sekitar Rp. 120.000.
Apa yang di dapat?. Ya namanya mancing tidak bisa dipastikan. Kadang dapat banyak, kadang hanya dapat 1 ekor, kadang gak bawa apa-apa. Lha apa nggak rugi?. Kalau dihitung dengan rumus matematika ya pasti rugi. Dan pasti lebih banyak ruginya daripada untungnya. Lantas kenapa masih terus mancing?.
Dari sini terlihat seringkali orang mencampur-aduk antara orientasi proses dan orientasi hasil. Seorang pemancing sejati orientasinya pada proses, bukan hasil. Jadi kalau ada pemancing sejati yang diberi ikan secara cuma-cuma oleh pemilik tambak/kolam, belum tentu diterima. Kalaupun diterima tidak dengan hati gembira ria seperti kejatuhan rejeki dari langit. Pemancing sejati hanya menerima itu sebagai bentuk kesopanannya untuk tidak menolak pemberian. Kenapa? Ya karena pemancing sejati orientasinya pada proses, bukan hasil. Kalau menerima dengan senang hati, atau malah berharap diberi lebih banyak, berarti bukan seorang pemancing sejati. Atau mungkin di dapur sedang tidak ada lauk.
Dari sini kita bisa belajar bahwa sebenarnya hidup itu SEMESTINYA sama dengan pemancing sejati. Besarnya pengorbanan yang kita lakukan SEMESTINYA bukan untuk mendambakan hasil, tapi semata-mata untuk menciptakan proses yang baik.
Ketika kita bekerja, lakukan pekerjaan itu sebaik mungkin. Jangan pernah melihat hasilnya, karena yang sebenarnya dinilai oleh Sang Pencipta adalah prosesnya. Sehat atau cacat, miskin atau kaya, pejabat atau kuli, semua sama-sama melakukan proses. Tidak ada yang berbeda.
Ingatlah selalu bahwa tugas kita hanya di prosesnya. Kita hanya perlu menyiapkan proses dengan baik, melakukan proses dengan baik, dan menyikapi proses dengan baik. Hanya itu?. Ya hanya itu yang dinilai Sang Pencipta.
Tapi memang untuk melaksanakannya dalam hidup tidak semudah orang mancing. Terutama dalam hal menyikapi proses dengan baik.salam mancing mania

Thursday, 8 January 2015



Coba kita berfikir sejenak dan lihat pada gambar di samping.
..... tut tut......\kita pasti akan menjawab
Anda menjawab pasti : T I T I K, coba deh dipahami lagi !
Ya anda benar sekali.... 100 point buat anda
Sekarang saya bertanya lagi,\ Warnanya apa ?
Anda menjawab pasti warna : H I T A M ,
Apakah tidak ada warna lagi?
Pasti anda menjawab : T I D A K
coba deh dipahami lagi!

Anda yakin dengan jawaban anda.
Ya itulah pemikiran kita selama ini, ternyata secara tidak sadar kita hidup selalu berfikir banyak negatifnya dari pada positif. Kita selalu menilai seseorang itu ternyata lebih banyak melihat sisi jeleknya dari pada sisi baiknya. Itulah kita, yang masih berfikir demikian

Kenapa demikian ?

Mari kita pahami secara detail pada gambar tadi. Ya memang benar  itu adalah gambar titik tetapi secara tidak sadar terdapat suatu titik lagi dengan warna yang berbeda. Yakni titik berwarna PUTIH, anda bertanya : Kok Bisa ada titik warna putih?

Pasti ada dong tidak tahu ya, Coba anda lihat secara detail jika bangun sama pasti ada bangun yang seperti titik hitam tapi itu berwarna putih.


Ternyata bahwa di dalam kotak tersebut banyak titik putihnya dari pada titik hitam. jika bentuknya sama. hanya saja kita tak melihatnya dengan seksama.
Sekarang kita sadar bahwa selama ini kita tak pernah melihat kebaikan – kebaikan orang lain tersebut, yang sering kita lihat dan kita ingat hanya satu keburukan/kesalahan orang lain.
Seperti peribahasa “setetes nila akan merusak susu sebelangga” nah secara matematis keburukannya satu  dan kebaikannya lebih dari satu.

Pemikiran kita selama ini, satu keburukan membuat kita lupa akan kebaikan-kebaikannya. Nah pemikiran ini yang harus kita buang jauh – jauh, karena pemikiran kita selalu negatif thingking. Dan selalu negatif dan negatif, jika kita ingin sukses dan bahagia hidup sosial kita harus berfikir positif dan berkembang maju. Karena Orang itu tak selamanya buruk atau salah, Esok ia akan lebih baik daripada kita.

Mari berfikir positif kawan dan selalu nilai lah kebaikan – kebaikannya dan kita buang dan lupakan kesalahan atau keburukannya.

Untuk menjadi Orang SUKSES dan BAHAGIA kita Harus Berfikir Positif

Kebutuhan makan dan minum merupakan kebu
tuhan makhluk hidup, manusia membutuhkan makanan dan minuman, hewan serta tumbuhan. Makanan dan minuman sebagai tambahan energi bagi makhluk hidup. Hewan dan tumbuhan berbeda dengan manusia, kebutuhan yang belum ada dalam hewan dan tumbuhan yakni kebutuhan ilmu. Manusia inilah yang membutuhkan ilmu, keilmuan didapat manusia dengan belajar di sekolah atau tempat lainnya.

Zaman era sekarang kebutuhan belajar di sekolah tak cukup sampai jam belajar selesai. Masih ada sekolah yang memberikan jam tambahan belajar bagi siswa – siswa yang berkebutuhan belajar. Para orang tua pun menginginkan anaknya untuk berprestasi dalam sekolah oleh karena itu siswa sekarang lebih sedikit bermain dan bersosial. Siswa sekarang lebih banyak belajar di rumah atau tempat lain yang untuk belajar diluar jam belajar sekolah.


Bimbingan belajar merupakan salah satu tempat siswa – siswi belajar di luar jam belajar sekolah. Kebutuhan belajar inilah yang membuat anak zaman sekarang lebih dan cepat menerima informasi, pengetahuan sangat pesat. Bimbingan belajar rumah impian salah satunya yang bertempat di Desa Jemundo, Taman Sidoarjo merupakan wadah bimbingan belajar bagi siswa – siswi MI Miftahul Huda Jemundo, SD Negeri 1 Jemundo, dan SD Negeri 2 Jemundo. Semoga bimbingan belajar yang disingkat BIMBEL RI ini dapat membantu siswa – siswi meraih mimpi – mimpinya menuju impian kelak dimasa depan.

Wednesday, 7 January 2015

Matematika kreatif, membelajarkan aplikasi matematika dengan permainan. alat dan bahan cukup sederhana hanya membutuhkan kertas yang digunakan untuk membuktikan perbandingan pecahan sederhana pada materi ajar matematika kelas 3 SD / MI.

Cara kerjanya cukup mudah, hanya memotong kertas serta melipat kertas sesuai dengan pembuktian perbandingan pecahan.

"Semangat Belajar Dengan Matematika Permainan yang Menyenangkan"

:)

blessed-johnpaulii.jpgSebelumnya saya tidak percaya bahwa berita pengunduran diri PAUS kemarin ternyata heboh, hingga ahirnya saya cari kebenaran digoogle, apa benar alasan paus itu mengundurkan diri karna masuk ISLAM? Perhatikan baik2 pidatonya gan. Benar atau kah tidak?
Inilah selengkapnya pidato Sri Paus tersebut, yang setelah jadi mu'allaf, namanya telah berubah menjadi Ahmad SriPaus (supaya umatnya tidak terlalu kaget, maka Ahmad Sri Paus tidak mengucapkan salam sebelum memulai pidatonya):
"Yang terhormat umatku, yang berada dalam Kasih Tuhan. Hari ini adalah hari minggu yang cerah. Tujuan saya berdiri di podium ini tak lain adalah untuk membuat pengumuman penting yang harus saya umumkan ke seluruh penjuru dunia saat ini juga. Yang mana menurut saya, semakin saya tutup-tutupi apa yang ingin saya kemukakan itu, justru akan semakin tidak baik. Ini semua berkaitan dengan pilihan jiwa dan hati nurani saya. Sudah selama puluhan tahun kalian semua mengetahui bahwa saya adalah seorang pemeluk agama katholik yang ta'at. Bahkan saya adalah pemimpin umat katholik di seluruh dunia, sekaligus sebagai wakil Tuhan di dunia ini, atau Ficarius Filii Dei.
Saya mewakili urusan Allah untuk dunia ini, memberikan amnesti, abolisi dan grasi atas ummat manusia yang berdosa dengan mandat sepenuhnya dari Allah". "Namun mulai kini saya tak mampu berdusta lagi. Sesungguhnya sejak puluhantahun lalu, saya sudah tak meyakini lagi kebenaran dari agama katholik ini. Karena semakin saya mendalami alkitab, semakin jelas pula kesalahan-kesalahan yang saya temukan dalam kitab ini.
Maka itu, saya berusaha membandingkannya dengan kitab-kitab suci yang lain. Dengan kitab injilnya kristen protestant, malah semakin rusak. Dengan kitab wedhanya umat hindhu, tuhannya juga ada 3. Barulah ketika saya mulai membaca Al'Qur'anul Karim, saya tahu apa yang selama ini sebetulnya saya cari-cari."
(Ribuan umat yang berada di hadapan Sri Paus nampak bingung dan saling bertanya-tanya). Kemudian Sri Paus melanjutkan ucapannya: "Tapi ketika itu saya masih takut dengan ancaman yang mungkin saya terima jika saya nekat keluar dari agama katholik. Namun kini saya berani mengambil keputusan penting ini. Saya tak akan takut lagi pada ancaman pembunuhan yang mungkin akan segera saya hadapi. Saya hanya ingin hidup tenang, terutama jiwa spiritual saya. Saya sangat berhadap agar umat agama kristen, kristen apapun itu, tak akan membunuh saya hanya karena pilihan hidup pribadi saya ini.
Saya sudah tua, sudah udzur. Bahkan tubuh saya pun sudah bongkok." (Sampai di sini, beberapa umat nampak mulai menitikkan air mata karena terharu).
"Saya percaya Allah itu satu. Dan saya jugapercaya bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan-Nya. Asyhadu Allaaa ilaaa ha illallaaah, wa asyhaduannaaa muhammadur rasullullaaaah (Ahmad Sri Paus mengucapkannya dengan terbata-bata). Saya tahu konskwensi dan mungkin reaksi dari umat kristen di seluruh dunia kalau saya melakukan pengumuman ini. Tapi saya terpaksa melakukannya, minimal untuk diri saya sendiri. Saya khawatir akan kehidupan saya di akhirat nanti bila tetap berada dalam jeratan kekafiran."


Mengejutkan! Ini Negara Eropa Paling Ramah Kepada Islam Wanita Muslim Inggris (www.argumentsworthhaving.com/)
Negara yang selama ini dinggap kurang bersahabat dengan Islam, justru tampil menjadi paling toleran.
Dream - Sebagai agama minoritas di Eropa, Islam dipandang berbeda di berbagai negara di benua ini. Dari deretan negara besar Eropa, Prancis justru menjadi negara paling ramah terhadap Islam.
Hasil survei ini cukup mengejutkan. Alasannya, negara sekuler ini seringkali mengeluarkan kebijakan kontroversi terutama terhadap muslimah berhijab.
Laporan Pewforum seperti dikutip dari Dream.co.id laman Islam.ru, Minggu, 20 Juli 2014, negara Eropa seperti Italia, Yunani, dan Polandia memiliki opini negaif terhadap muslim yang hidup di negaranya.
Sementara penduduk Spanyol terbelah dua dalam memandang keberadaan umat Islam di negara.
Tiga negara yang memiliki pandangan positif terhadap muslim berada di Jerman, Inggris, dan Prancis. Dari tiga negara ini, Prancis menempati posisi teratas dengan 72 persen peserta survei menilai positif keberadaan umat Islam.
Jika dilihat dari dari sikap masyarakat, publik Roma memandang muslim sebanding dengan ideologi. Sementara 47 persen sayap kanan memberikan sikap kurang menyenangkan terhadap Islam, hanya 20 persen yang bersikap sebaliknya.
Gap yang sama antara golongan kiri dan kanan juga terjadi di Prancis, Itali, dan Yunani. Perbedaan signifikan ditemukan di Spanyol dan Inggris.
Sikap penduduk juga berbeda dalam memandang Islam ditinjau dari segi umur. Masyarakat tua di negara Eropa umumnya memandang negatif keberadaan muslim di negaranya.
Sebayak 51 persen penduduk berumur lebih dari 50 tahun di Spanyol memberikan rating kurang menyenangkan pada muslim. Sementara sepertiga dari penduduk juga memiliki sikap yang sama.
Perbedaan signifikan untuk rentang yang sama ditemukan di Prancis dengan gap sebesar 12 persen, Jerman (13 poin), Itali (12 poin), dan Inggris (9 poin). (Ism)

Tuesday, 6 January 2015


物語の親愛なる日記教師は、ビジネス輝きとビジネスもうかる仕事でテストされています給与教師から開始すると、現在ではほとんど2,7jutaである最低賃金の4分の1である。教師は収入が費用の価値ではないので、彼を悩ませ始めた多くの支出混乱して始まったまた男性先生 - その家族財政問題を解決するためにそんなに責任である男性
開始時かもしれないが、今、彼は月あたり7jt所得rata2との彼の成功を考えて友人打ち明ける教師教師収入十分の一、彼はそんなに彼の収入に興味を持つようになったオファーは教師に与えられている昨年から構築されている考え方を喚起し、変化し始めた彼は彼の会社に参加したい場合、チームリーダーの位置と利益は彼のために月額10メートルに達する可能性がある
先生は3日間は、混乱を開始berturut2申し出との混乱を始めた無意識のうちに彼女は彼が常に身に着けている彼の腕時計を見て始めた彼は彼が常に存在する1年前の使用はバッテリーが不足して、死んだ/破損した時計です時計と思うようになったしかし、彼は常に他の人がからかわれて、それぞれが、彼は常に異なる時計の下にこれ言って時計を身に着けているこれらの時計は、一貫性のある時計です教師は一貫して指導者、彼は教師に教師一貫性のためを拒否10メートル月収7jt月収と位置彼の申し出を拒否した言葉 - 言葉
彼は絶望し始めた前に彼は彼が最初のハード難易度をつかんだ時に覚えて、彼はすべてを訴えたとき、彼は彼が今彼が今持っているもの感謝され始めていると思います。彼は背を向ける始めたので彼女は今彼女のために彼の幸せを参照してくださいどのように美しいと幸せ思い出した。彼が疲れとき、彼は彼の熱意学び、教師意欲最高の価値を取得する方法を覚えています。

時計デッド常に彼は中学から立ち上がって彼の理想たらベストフィットである整合性GURU GURU順序に覚えていますが数学の教師
バイ数学のKINGGRACE

What is Religious Education?Religious education is an academic subject giving children and young people an understanding of how beliefs and values affect our lives. Pupils in Church schools learn about Christianity and other major religious and non-religious views. Christianity lies at the heart of the curriculum because Church schools reflect the Christian Gospel in all they do. The youngest pupils are introduced to Christianity as a living faith related to the values, attitudes, relationships and aspirations exemplified in the school community. They are not expected to become committed Christians. Pupils from all faiths and none enjoy engaging and inspiring religious education related to real life experiences.

The Inspection of Religious Education (Statutory Inspection of Anglican Schools - SIAS)
The Church of England and the Methodist Church use the National Society's framework for the Statutory Inspection of Anglican Schools (SIAS) under Section 48 of the Education Act 2005. The framework sets out the expectations for the conduct of the Statutory Inspection of Anglican, Methodist and Ecumenical Schools under Section 48 of the Education Act 2005. The framework provides a process for evaluating the extent to which Church schools are "distinctively and recognisably Christian institutions"

The Focus of a SIAS InspectionsSIAS inspections focus on the effect that the Christian ethos of the Church school has on the children and young people who attend it. Church schools will employ a variety of strategies and styles, which reflect their particular local context or Church tradition, in order to be distinctive and effective. Inspectors will, therefore, not be looking to apply a preconceived template of what a Church school should be like. The principal objective of a SIAS inspection is to evaluate the distinctiveness and effectiveness of the school as a Church school.

Towards this objective, inspectors seek answers to four key questions.
- How well does the school, through its distinctive Christian character, meet the needs of all learners?
- What is the impact of collective worship on the school community?
- How effective is the religious education? (in VA schools and academies)
- How effective is the leadership and management of the school as a Church school?

The National Society's Statutory Inspection of Anglican Schools (SIAS) framework is used in all Section 48 inspections of Church of England schools and in the denominational inspection of academies.

Mengejutkan. Ternyata negara yang paling oke tata kelola pendidikannya bukanlah Amerika Serikat, Jepang atau Jerman. Akan tetapi, kiblat pendidikan dunia saat ini mengarah ke negara Finlandia.

Amerika Serikat sendiri berada jauh dibawah level Finlandia, tepatnya di urutan ke-17. Lalu, dimana daya tariknya sistem pendidikan di Finlandia dengan negara-negara lainnya khususnya Indonesia? Jawabannya adalah di kemandirian siswa dan gurunya.

Di Finlandia kemandirian dalam mengikuti proses belajar mengajar itu tidak hanya dinikmati oleh guru-gurunya yang begitu dihormati tetapi juga ditularkan kepada para pelajar melalui berbagai kesempatan-kesempatan penting.

Salah satunya dimana setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang menurutnya sudah dia kuasai.

Sistem inilah yang dipertahankan oleh Finlandia hingga akhirnya berhasil mengantarkan negara ini berada pada posisi puncak sebagai negara yang paling berhasil mengelola pendidikan nasionalnya.

Fantastiknya, dalam evaluasi belajar, angka ketidak lulusan secara nasional tidak pernah melebihi 2 persen pertahunnya. Finlandia juga tidak mengenal istilah ujian semester apalagi ujian nasional layaknya ditanah air.

Evaluasi belajar secara nasional dilakukan tanpa ada intervensi pemerintah sekali pun. Karena setiap sekolah bahkan guru berkuasa penuh untuk menyusun kurikulumnya sendiri.

Jadi jangan pernah berhayal bahwa guru-guru di Finlandia disibukkan untuk mengejar terget-target tertentu karena di negeri ini guru selalu menyesuaikan bahan ajarnya dengan kebutuhan setiap pelajar.

Jadi, di Finlandia siapa pun presidennya dan menteri pendidikannya tidak akan berpengaruh signifikan terhadap masa depan pendidikan. Karena fungsi pemerintah dalam memajukan sektor pendidikan adalah dukungan finansial dan legalitas.

Mau bagaimana caranya, maka gurulah yang berwewenang atas itu karena guru dipandang sebagai sosok yang paling mengerti mau dimana wajah pendidikan Finlandia dibawa dimasa yang akan datang.

Sistem ini telah berdampak positif kepada pola cara mengajar guru yang tidak terlalu dipusingkan oleh hiruk pikuknya politik nasional negaranya.

Keseriusan negara Finlandia menyokong keberhasilan pendidikan nasionalnya dibuktikan dengan diterapkannya kebijakan gratis sekolah 12 tahun. Kerenkan?

Guru-guru Finlandia adalah lulusan terbaik setiap perguruan tinggi dan mereka harus masuk dalam kelompok 10 besar lulusan terbaik. Jika tidak, jangan pernah bermimpi jadi guru di negeri ini.

Itulah sebabnya guru-guru di Finlandia betul-betul berdedikasi tinggi. Gajinya besar dong? Tidak. Guru-guru Finlandia justru digaji dengan gaji secukupnya bahkan bisa dikatakan kurang memadai.

Tetapi gurunya begitu menikmati profesinya hal ini karena mayoritas masyarakat Finlandia begitu menghormati dan menghargai profesi seorang guru.

Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran!

Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia.



Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK!
Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.

Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Adanya terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan, dan mengakibatkan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan.

Kelompok siswa yang lambat mendapat dukungan intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses.

Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.

Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya.

Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.

Ditanah air Indonesia, sebenarnya sistem pendidikan Finlandia telah terterapkan sejak tahun 1961 melalui wadah gerakan pramuka. Apa yang berlaku di Finlandia jelas-jelas merupakan sistem pendidikan yang berlalu di gerakan pramuka.

Dimana setiap kecakapan dan keterampilan dibidang tertentu yang dimiliki oleh setiap anggota pramuka, bila sudah merasa mampu bisa mengusulkan diri untuk di uji.

Disamping itu, setiap 32 orang anggota pramuka dibina oleh 3 orang pembina secara terus menerus. Akan tetapi sistem pendidikan kepanduan ditanah air ini tidak mendapat respon yang positif ditanah air.

Buktinya kendati berhasil melahirkan kader-kader bangsa yang mandiri, negara ternyata tidak berani mengalokasikan dana BOS yang ada pada setiap sekolah untuk sepersekian persen wajib dipergunakan untuk mengelola gerakan pramuka di gugus depan.

Pendidikan nasional kita yang masih sarat dengan kepentingan politik kepala daerah menjadikan potret pendidikan begitu semraut. Pelaksanaan UN yang jelas lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya selalu dipertahankan untuk alasan yang tidak jelas.

Bahkan ironisnya lagi, UN telah mengajarkan bangsa ini bagaimana berlaku curang dan menipu. Gilanya lagi peserta UN dikawal dan diamati setiap detik melalui layar CCTV.

Seperti teroriskan. Cara-cara gila ini begitu dibangga-banggakan oleh pemerintah bahkan institusi pendidikan sendiri. Padahal metode ini punya dampak physicologi bagi para pelajar dimana UN benar-benar menjadi beban berat.

Jadi jangan heran bila di Nias pada hari pertama UN ada siswa yang meninggal dunia begitu menerima lembar soal ujian.

Finlandia tidak pernah membebani muridnya untuk hal-hal yang kurang bermutu atau mengurangi ke-kreativitasan seorang anak setelah meninggalkan rumah sekolah.

Maka, tugas tugas (PR), les tambahan dan bimbingan ini dan itu nyaris tidak pernah ada di Finlandia. Bagaimana dengan tanah air? Tekanan yang begitu berat sangat terasa apalagi menjelang ujian nasional.

Setiap murid selalu diberi les tambahan yang berlebihan, pelajar di wajibkan mengikuti Tryout hampir tiap bulan dengan alasan untuk mengukur kemampuan siswa.

Dirumah disuguhi lagi dengan tugas-tugas berat bahkan ada lagi menu les tambahan yang ditawarkan padahal nuansa bisnisnya lebih terasa daripada urgensinya bagi peserta didik. Repot bukan?

Alhasil, pelajar tanah air lahir dan besar tanpa pernah mempergunakan otaknya untuk berkreativitas. Generasi muda pun besar penuh dengan tekanan. Jadi jangan heran, walaupun lulus UN 100 persen ternyata persentasi lulus SMPTN berbanding terbalik dengan kelulusan UN.

Inilah setidaknya potret pendidikan kita dewasa ini. Indonesia jatuh kepada tingkat kekhawatiran yang terlalu berlebihan. Alih-alih untuk mencerdaskan bangsa tetapi cara-cara yang dilakukan justru mengantarkan bangsa ini kelembah kehancuran.

Oleh karena itu kita perlu berbenah. Mengembalikan sistem pendidikan kezaman dahulu kala (seperti cerita orangtua kita) dimana setiap anak dan orangtua begitu menghormati guru perlu kita lakukan.

Guru harus diberi otoritas penuh untuk mengatur kurikulumnya sendiri. Setiap anak juga tidak dibebani dengan tugas ini dan itu. Bahkan birokrasi pendidikan kita yang berbelit-belit perlahan-lahan harus dikurangi.

Wajib belajar 12 tahun mutlak harus dilakukan tentunya dengan biaya gratis. Tidak hanya itu wajar 12 tahun itu harus dengan satu izajah saja yaitu izajah SMA.

Sedangkan untuk SD dan SMP tidak lagi mengeluarkan izajah mengingat tuntutan dunia kerja saat ini pun izajah dua jenjang pendidikan ini tidak begitu diperlukan.

Oleh karena itu, perpindahan dari tingkat SD ke SMP cukuplah dengan nilai rapor begitu juga dari SMP ke SMA.

Maka evaluasi belajar secara nasional hanya dilakukan dijenjang SMA ketika yang bersangkutan akan melanjut keperguruan tinggi atau merambah dunia kerja.

Menggratiskan pendidikan dinegara ini bukanlah hal yang mustahil. Bukankah 40 persen APBN kita mark-up dan 30 persennya dikorupsi.

Jadi andai pengelolaan keuangan negara kita ditata dengan baik maka tidak mustahil dimasa-masa yang akan datang biaya pendidikan kita yang saat ini ditampung 20 persen dalam APBN kedepannya akan meningkat menjadi 50 persen.

Bila sudah demikian, bukankah pendidikan kita sudah bisa digratiskan.

Beberapa hal yang mungkin bisa ditiru, dari sistem pendidikan yang ada di Finladia, diantaranya :



1. Anak Finlandia tidak memulai sekolah sampai usia mereka 7 Thn. ( Bandingkan dengan para orangtua di Indonesia justru bangga anaknya sekolah pada usia dibawah usia 7 tahun. bahkan dengan beben pembelajaran yang berat.)

2. Tidak di bebani Ujian dan PR, sampai menjelang usia mereka remaja.

3. Anak-anak tidak diukur sama sekali selama enam tahun pertama pendidikan mereka. ( Pada sistem pendidikan kita , Murid SD sampai stress karena sering ditakuti Pihak sekolah, dengan seabreg Ujian, Padahal terkadang anak sering tidak diajar ).
The children are not measured at all for the first six years of their education.

4. Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yang diambil ketika anak-anak berusia 16 Tahun. ( Bandingkan dengan sistem ujian ujian di SMP dan SMA, Ditambah UN, bukan saja membuat Lembaga pendidikan tidak jujur, Anak hanya dihargai Otaknya saja, Minus bakat dan Minat,)

5. Tidak ada Kelas Unggulan,semua kemampuan berada pada kelas yang sama. Dan terbukti akhirnya RSBI /RSI di indonesia oleh MK dicabut keberadaanya, karena akan tercipta kasta kasta baru dalam dunia pendidikan.



6.Finlandia menghabiskan sekitar 30 persen lebih untuk biaya pendidikan per siswa mengungguli Amerika Serikat.
7. 30 persen anak-anak menerima bantuan tambahan selama sembilan tahun pertama mereka sekolah.

8. 66 persen siswa masuk ke perguruan tinggi.Dan tertinggi di erofa

9. Nyaris semua siswa memilki kemampuan akademis yang merata

10. Kelas sains maksimal 16 siswa sehingga mereka dapat melakukan eksperimen praktis dalam setiap kelas.
.Science classes are capped at 16 students so that they may perform practical experiments in every class.



11. 93 persen masyarakat Finlandia lulus dari SMA.bahkan17,5 peresen lebih tinggi dari AS .
12. 43 persen dari Finlandia siswa sekolah menengah pergi ke sekolah kejuruan.

13.Siswa SD mendapatkan 75 menit dari istirahat sehari di Finlandia dibandingkan rata-rata 27 menit di Amerika Serikat.
43 percent of Finnish high-school students go to vocational schools.

14. Guru hanya menghabiskan 4 jam sehari di dalam kelas, dan mengambil 2 jam seminggu untuk “pengembangan profesional.”
Teachers only spend 4 hours a day in the classroom, and take 2 hours a week for “professional development.”

15. Finlandia memiliki jumlah guru sebanyak di New York City, namun siswa jauh lebih sedikit. Dengan perbandingan 600.000 siswa di finlandia dengan 1,1 juta di NYC.

Monday, 5 January 2015

1. Overview
Indonesia memiliki wilayah luas dengan karakteristik geografis dan sosiokultural yang heterogen. Oleh sebab itu, diperlukan kontribusi dari sumber daya berkualitas untuk menjadi katalisator perluasan dan percepatan pembangunan ekonomi negara ini.
Indonesia masih menghadapi masalah pembangunan yang belum merata di setiap wilayah. Salah satu sebabnya, sebaran SDM berpendidikan tinggi belum merata. Untuk memeratakan pembangunan, diperlukan upaya khusus untuk meningkatkan kualitas SDM di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.
Perhatian khusus juga diberikan bagi putra-putri Indonesia yang telah berjasa mengharumkan nama bangsa dalam berbagai kompetisi ditingkat Internasional tetapi tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, LPDP mengeluarkan kebijakan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Program Afirmasi untuk kelompok masyarakat yang membutuhkan perlakuan khusus. Dengan adanya beasiswa afirmasi ini, diharapkan putra-putri terbaik dari kelompok masyarakat tersebut dapat mengikuti studi pada Program Magister atau Doktor dalam beberapa bidang keilmuan, baik di perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri.
2. Sasaran
1. Warga negara dari kelompok masyarakat yang berasal dari daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal):
A. daerah perbatasan; yaitu wilayah kabupaten/kota yang secara geografis dan demografis berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas. Kawasan perbatasan terdiri dari kawasan perbatasan darat dan laut, yang tersebar secara luas dengan tipologi yang beragam, mulai dari pedalaman hingga pulau-pulau kecil terdepan (terluar).
B. daerah tertinggal; yaitu daerah dengan pencapaian pembangunan yang rendah dan diperhitungkan memiliki indeks kemajuan pembangunan ekonomi dan sumberdaya manusia di bawah rata-rata indeks nasional.
(Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014).
2. Kelompok masyarakat yang telah berjasa membawa nama Bangsa Indonesia dalam bidang Olimpiade Sains dan Teknologi, olah raga dan seni/ budaya di tingkat Nasional/ Internasional.
3. Persyaratan Pendaftar
1. Persyaratan Umum
a. Warga negara Indonesia yang ditunjukkan dengan dokumen yang relevan;
b. Lulus dari;
1) Perguruan Tinggi di dalam negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau Perguruan Tinggi Kedinasan,
2) Perguruan Tinggi di luar negeri yang terdaftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Memilih program studi dan/atau perguruan tinggi yang disetujui oleh LPDP;
d. Bersedia menyelesaikan studi maksimal 2 (dua) tahun/ sesuai masa studi yang berlaku untuk program Magister dan maksimal 4 (empat) tahun/ sesuai masa studi yang berlaku untuk program Doktor. Kecuali yang hanya memperoleh dana tambahan menyesuiakan sisa masa perkuliahan.
e. Menandatangani Surat Pernyataan;
1) tidak pernah terlibat tindakan melanggar hukum,
2) tidak pernah terlibat dalam tindak pelanggaran kode etik akademik,
3) tidak sedang atau akan menerima beasiswa dari sumber lain,
4) sanggup menyelesaikan studi tepat waktu.
f. Bersedia membuat dan mengirimkan laporan perkembangan studi setiap 3 (tiga) bulan sekali, selama masa perkuliahan.
g. Menulis sebuah essay (500 sampai 700 kata) dengan judul “Apa yang akan Saya Lakukan untuk Daerah/Lembaga/Instansi/Profesi Saya Setelah Lulus”
2. Persyaratan Khusus
a. Kelompok Masyarakat Daerah Perbatasan dan Tertinggal
1) diutamakan bagi mereka yang menamatkan pendidikan dasar dan menengah di daerah asal yang dibuktikan dengan ijazah;
2) sanggup mengabdi untuk kepentingan bangsa Indonesia, atau sanggup kembali mengabdi ke daerah asal;
3) mendapatkan Surat Izin dari atasan bagi yang sedang bekerja;
4) mendapatkan rekomendasi dari Perguruan Tinggi/ Pemda/ Tokoh Masyarakat/ Tokoh Agama/ Tokoh Adat;
5) sanggup mengikuti program persiapan selama maksimal 12 bulan bagi yang belum memenuhi persyaratan minimal masuk perguruan tinggi tujuan;
6) apabila tidak memenuhi persyaratan untuk studi ke Perguruan Tinggi luar negeri bersedia ditempatkan di Perguruan Tinggi dalam negeri yang direkomendasikan LPDP;
7) bersedia dikembalikan ke daerah asal apabila peserta dinyatakan gagal menyelesaikan studi;
8) Usia maksimum bagi pelamar beasiswa pada saat penutupan pendaftaran adalah 40 (empat puluh) tahun untuk program Magister, dan 45 tahun untuk program Doktor.
9) Memenuhi persyaratah akademik sebagaimana berikut:
(1) Program Magister:
(a) Sedang aktif menyelesaikan program Sarjana/ Sarjana Terapan dan telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 120 SKS dalam masa studi maksimal tahun ke-4 atau telah lulus Sarjana/ Sarjana Terapan;
(b) Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 2,75 pada skala 4,00 atau yang sederajat pada skala lainnya;
(c) Memiliki kemampuan bahasa Inggris dasar yang ditunjukkan dengan sertifikat kursus Bahasa Inggris atau hasil tes Bahasa Inggris.
(2) Program Doktor:
(a) Telah menyelesaikan program Magister/ Magister terapan;
(b) Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 2,85 pada skala 4,00 atau yang sederajat pada skala lainnya;
(c) Memiliki kemampuan bahasa Inggris dasar yang ditunjukkan dengan sertifikat kursus Bahasa Inggris atau hasil tes Bahasa Inggris.
(d) Menyerahkan ringkasan proposal penelitian.
b. Putra-putri yang berjasa mengharumkan nama baik bangsa Indonesia.
1) Sanggup mengabdi untuk kepentingan bangsa dan Negara Indonesia;
2) Mendapatkan Surat Izin dari atasan bagi yang sedang bekerja;
3) Menunjukkan bukti prestasi/jasa yang mengharumkan nama baik bangsa Indonesia sesuai bidangnya;
4) Usia maksimum bagi pelamar beasiswa pada saat penutupan pendaftaran adalah 40 (empat puluh) tahun untuk proggam Magister, dan 45 tahun duntuk program Doktor;
5) Memenuhi persyaratan akademik sebagaimana berikut:
a) Program Magister:
(1) Telah menyelesaikan program Sarjana/ Sarjana Terapan;
(2) Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 2,75 pada skala 4 atau yang sederajat pada skala lainnya;
(3) Menulis rencana studi bagi program Magister, yaitu menulis jadwal sementara rencana perkuliahan dan jumlah SKS yang akan diambil setiap semester, dari semester pertama hingga selesai serta rencana tesis (maksimal 500 – 700 kata);
(4) Memiliki kemampuan penguasaan bahasa Inggris, yang ditunjukan dengan dokumen TOEFL atau yang setara, dengan skor sekurang-kurangnya:
(a) TOEFL ITP minimal 500 atau yang setara untuk studi di perguruan tinggi dalam negeri;
(b) Untuk studi program magister di luar negeri, skor minimal: TOEFL IBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750.
(c) Butir a) dan b) dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi dari negara: Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Australia, Selandia Baru atau Kanada. Duplikat ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan.
(d) Untuk studi program magister di luar negeri pada perguruan tinggi yang bahasa pengantar akademiknya non Inggris, dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa yang berlaku (daftar persyaratan minimal kompetensi bahasa asing selain Bahasa Inggris terlampir).
b) Program Doktor
(1) Telah menyelesaikan program Magister/ Magister terapan;
(2) Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 2,85 pada skala 4 atau yang sederajat pada skala lainnya;
(3) Menyerahkan ringkasan proposal penelitian;
(4) Memiliki kemampuan penguasaan bahasa Inggris, yang ditunjukan dengan dokumen TOEFL atau yang setara, dengan skor sekurang-kurangnya:
(a) Untuk studi program doktor di dalam negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600,
(b) Untuk studi program doktor di luar negeri, skor minimal: TOEFL iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750,
(c) Butir a) dan b) dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi dari negara: Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Australia, Selandia Baru atau Kanada. Duplikat ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan,
(d) Untuk studi program magister di luar negeri pada perguruan tinggi yang bahasa pengantar akademiknya non Inggris, dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa yang berlaku (daftar persyaratan minimal kompetensi bahasa asing selain Bahasa Inggris terlampir).
4. Waktu dan Cara Pendaftaran
1. Waktu Pendaftaran
Pendaftaran BPI Program Afirmasi LPDP program Magister dan Doktor dibuka sepanjang tahun, dengan proses seleksi yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan jumlah pendaftar.
2. Cara Pendaftaran
Pendaftaran calon peserta dapat dilakukan melalui cara:
a. Mendaftarkan diri dengan mengisi formulir dan mengirimkan berkas pendaftaran ke LPDP dengan alamat Gedung A.A Maramis II Lantai 2, Jalan Lapangan Banteng Timur No.1 Jakarta Pusat 10710, atau melalui email lpdp.afirmasi@kemenkeu.go.id;
b. LPDP mengundang calon peserta yang dianggap memenuhi persyaratan untuk mendaftarkan diri dan mengikuti seleksi sebagai calon penerima Program Beasiswa Pendidikan Indonesia Jalur Afirmasi melalui kerjasama perguruan tinggi/ Perwakilan Indonesia di Luar Negeri/Pemerintah Daerah/Kementerian/Lembaga/lembaga sosial kemasyarakatan;
c. Segala bentuk pertanyaan mengenai BPI Program Afirmasi dapat disampaikan melalui email cso.lpdp@kemenkeu.go.id atau pun melalui telepon di nomor (021)3846474.

Sunday, 4 January 2015

Lifya, potret kegigihan guru pendidikan luar biasa Pilihan menjadi seorang guru Pendidikan Luar Biasa awalnya mungkin bukan cita-cita bagi banyak orang, termasuk Lifya, S.Pd, Guru SLB (Sekolah Luar Biasa) Wahana Asih Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Apalagi keinginannya untuk menjadi guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus sempat mendapat lampu"kuning" dari kedua orang tuanya.

"Orang tua tidak melarang tetapi menolak secara halus. Ayah memberikan pertimbangan bahwa mendidikan anak-anak berkebutuhan khusus adalah tugas mulia namun tantangannya sangat berat. Demikian juga ibu, meski seorang guru, beliau mengatakan mengajar anak normal saja susah apalagi anak luar biasa," kata Lifya ketika mengisahkan awal dirinya tertarik pada Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB) setamat SMA.

Apa yang membuat Lifya memiliki ketertarikan begitu besar pada SPGLB? Informasi yang didapat dari berbagai sumber menyebutkan lulusan dari SGPLB akan langsung bekerja dan ditempatkan di SD Luar Biasa di wilayah kota. Selain langsung bisa bekerja, lulusan SGPLB akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil golongan II/b.

Lifya langsung membulatkan tekadnya untuk melanjutkan pendidikan D2 di SGPLB meski ia menyadari kedua orang tuanya belum sepenuh hati mengizinkannya melanjutkan pendidikan di SGPLB. Namun, melihat kegigihan putrinya, kedua orang tua Lifya akhirnya luluh dan memberi izin.

Setelah lulus dari SGPLB pada tahun 1987, Lifya diberi arahan kepala sekolah untuk melanjutkan kuliah di Jurusan Pendidikan Luar Biasa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung atau saat ini dikenal dengan Universitas Pendidikan Indonesia. Lifya menjadi satu-satunya siswa SGPLB yang diterima di IKIP Bandung. Maka berangkatlah dirinya seorang diri merantau ke tanah Pasundan untuk mencari ilmu.

"Ketika saya akan berangkat ke Bandung, seluruh warga desa tempat saya tinggal mengantar saya seperti ketika hendak pergi berhaji. Anak-anak berlarian di belakang bemo yang membawa saya," kenangnya.

Setelah lulus kuliah di IKIP Bandung tahun 1991 Lifya pernah melamar menjadi dosen di almamaternya. Namun, begitu mendengar anaknya melakukan itu ayahnya melarangnya. Ayahnya memberi pertimbangan, Lifya akan lebih mudah naik pangkat jika mengajar di sekolah luar biasa dibandingkan menjadi seorang dosen. Maklum saja ayahnya merupakan pegawai di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).

"Ternyata nasehat bapak benar, teman-teman kuliah saya dulu saat ini masih golongan III/c, namun saya sudah IV/b," kata perempuan kelahiran Padang, 4 April 1966 ini.

Pesan ayahnya pula untuk menyimpan semua dokumen yang dimiliki dengan baik, ternyata sangat berguna. Saat dirinya membutuhkan berbagai dokumen untuk pengurusan keikutsertaan dalam berbagai lomba, Lifya tidak mengalami kesulitan sama sekali.



Mengabdi di kampung halaman

Setelah menamatkan kuliah dan mendapatkan SK pengangkatan pada tahun 1994, Lifya kembali ke kampung halamannya untuk mengabdikan ilmunya bagi masyarakat yaitu mengajar di Sekolah Muaro Budi di Desa Kubur Harimau, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.

"Nama Desa Kubur Harimau sempat membuat saya bergidik, maklum saja dari namanya terkesan seram untuk didengar, meskipun belum tentu keadaannya seseram namanya".

Ia pun melangkahkan kaki ke desa itu. Ternyata bangunan sekolah tersebut merupakan bekas balai desa yang sudah tidak terurus sehingga penuh dengan debu. Namun, kondisi bangunannya ternyata tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya.

"Jumlah murid saya pertama kali sebanyak 30 orang," kata Lifya.

Baru saja sekolah tersebut dibersihkan dan digunakan sebagai tempat belajar-mengajar, tiba-tiba saja api membakarnya.

"Tiba-tiba saja terbakar. Saya terpukul, dan bingung mencari tempat bagi anak-anak didik saya," kata Lifya yang menganggap Solok menjadi kampung keduanya.

Berkat bantuan seorang warga desa, Lifya menemukan tempat pengganti. Namun, jangan dibayangkan tempat itu berupa gedung besar. Tempat itu hanyalah sebuah warung yang terletak di pinggir jalan yang sudah tidak lagi digunakan pemiliknya. Di tempat itulah proses belajar-mengajar kemudian berlangsung. Meskipun hanya berupa warung, Lifya sangat bersyukur karena pemilik warung meminjamkannya dengan ikhlas.

Perempuan yang memiliki tiga anak ini juga menceritakan berbagai pengalaman unik lainnya.

"Saya sering mendapat tugas memotong rambut murid saya. Semua itu saya lakukan dengan rapi. Pemotongan rambut ini bukan merupakan hukuman seperti yang banyak terjadi kepada murid di sekolah," kata Lifya seraya menambahkan bahwa kegiatan ini murni kegiatan sambilan di sela pekerjaan utamanya sebagai tenaga pendidik.

Terkadang juga Lifya membawa murid-muridnya ke pancuran masjid untuk menunjukkan kepada mereka cara mengurus diri sendiri, mulai dari mandi, keramas, hingga mengganti pembalut karena `sekolah' mereka tidak memiliki kamar mandi sendiri.

"Pengalaman saya banyak sekali. Salah satunya adalah anak-anak menjadi sangat kuat karena medan Desa Kubur Harimau cukup sulit`, kata Lifya yang sementara berpisah dengan suaminya yang bekerja di Palembang .

Mungkin ini pulalah yang mengakibatkan dua anak didiknya pernah menjadi juara I cabang olahraga atletik dalam Pekan Olah raga dan Seni (Porseni) tingkat kabupaten.

Lifya memahami sepenuhnya bahwa profesi seorang guru membutuhkan pengorbanan yang besar. Ia pun tidak pernah mengeluh, sebaliknya tetap dengan tekun dan ikhlas melakukan segala tanggung jawabnya. Lifya memahami bahwa tanggung jawab guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntun para murid melakukan berbagai kegiatan belajar untuk mencapai kemandirian sehingga anak didiknya kelak bisa tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.

Setelah lima tahun mengajar di Solok, Lifya memutuskan untuk pindah ke Kota Padang dan akhirnya ditempatkan di SLB Wacana Asih hingga sekarang. Di tempat ini Lifya memiliki berbagai pengalaman yang tidak kalah menarik dibandingkan ketika berada di Solok.

Di tempat baru ini Lifya selalu berangkat jam 07.00 WIB dari rumah. Jarak dari tempat tinggalnya ke sekolah sekitar 17 kilometer, ditempuh dalam waktu 30 menit.

"Rumah saya di gunung, sementara lokasi SLB Wacana Asih ada di dekat pantai," kata perempuan yang menganggap Solok telah menggemblengnya sehingga mampu menjadi guru yang tangguh dan Padang telah membuka wawasannya untuk mulai berkiprah.

Karakteristik murid-murid di tempat barunya ini berbeda dibandingkan dengan murid-muridnya di Solok. Murid-murid SLB Wacana Asih banyak yang memiliki orangtua berpendidikan, sehingga mereka banyak yang memiliki kemampuan melukis, membaca puisi atau berpantomim.

Baik di sekolah lama maupuan yang baru, Lifya tidak menemukan hambatan berarti. Ia tetap dapat bercengkerama dengan murid-muridnya, mengajarkan mereka berbagai keterampilan yang kelak dapat digunakan untuk memulai hidup di tengah masyarakat



Prestasi buah kegigihan

Pada tahun 2010, Lifya menerima penghargaan sebagai Juara III Guru Berdedikai Tingkat Kota Padang. Setelah itu ia menjadi Juara III Guru Berdedikasi se-Kota Padang Tahun 2011 dan Juara II Guru Berdedikasi se-Kota Padang Tahun 2012.

Prestasinya berlanjut di tahun 2013 dengan meraih Juara I Guru Berdedikasi se-Kota Padang, Juara I Guru Berdedikasi Provinsi Sumatera Barat serta menjadi Juara II Guru Pendidikan Khusus Berdedikasi Tingkat Nasional.

Bagi Lifya, penghargaan yang diraihnya juga dipersembahkan untuk suaminya, Duhani (48) dan kedua anaknya, masing-masing Hasanatul Aini (20) dan Fahmi Fahrozi (17). Anak pertamanya saat ini kuliah di Jurusan PLB Universitas Negeri Padang. Meskipun belum selesai, ia sudah mengabdi dengan sukarela menjadi guru seperti dirinya.

Pilihan menjadi guru bagi anak berkebutuhan khusus ternyata bukan merupakan pilihan yang salah, karena dengan kegigihannya Lifya berhasil memperoleh penghargaan sebagai Guru Pendidikan Khusus Pendidikan Dasar Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2013, sebuah prestasi yang banyak diidam-idamkan oleh banyak guru di seluruh Indonesia.

Saturday, 3 January 2015

Mempertahankan semangat untuk dapat meraih cita-cita itu memang bukan hal mudah. Namun, akan selalu ada jalan bagi Anda yang mau berusaha keras dan tidak menyerah pada tantangan hidup. Dilansir dari All Women Stalk, berikut ini adalah 5 tips jitu agar Anda mampu konsisten dalam berusaha meraih cita-cita dan impian.

1. Lakukan apa yang Anda bisa, sekarang!
Menunda-nunda pekerjaan adalah salah satu penyakit yang bisa menghalangi usaha Anda dalam meraih cita-cita. Oleh karena itu, singkirkan sifat malas dan menunda-nunda pekerjaan, dan mulai rancang rencana apa saja yang harus Anda lakukan sekarang juga. Waktu bukanlah milik Anda, jadi jangan sampai menyesal karena Anda menunda-nunda apa yang seharusnya bisa dilakukan hari in.

2. Kesuksesan butuh proses
Keberhasilan tidak pernah datang dengan instan. Ada banyak jalan terjal yang harus Anda lewati agar bisa berada di puncak kejayaan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk melatih kesabaran diri sekaligus mematangkan mental Anda dalam menghadapi kegagalan. Jika semua hanya ada di dalam pikiran Anda, tanpa ada realisasi yang jelas, maka semua hanya akan jadi mimpi di siang bolong bagi Anda.

3. Percayalah pada kemampuan diri
Berhentilah membanding-bandingkan apa yang sudah Anda raih sejauh ini dengan milik orang lain. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, termasuk dalam urusan prestasi dan pencapaian hidupnya. Anda mempunyai takdir sendiri yang harus Anda temukan, dan itu tentunya tidak akan pernah sama dengan orang lain. Percayalah kepada apa yang bisa Anda berikan untuk diri sendiri.

4. Jangan biarkan pikiran negatif menguasai Anda
Kritik akan selalu datang pada siapapun yang sedang berusaha membuktikan dirinya bisa. Ini normal terjadi dan merupakan pahit manisnya kehidupan. Anda harus pandai memilah mana kritikan yang bisa Anda pakai karena memang diucapkan dengan tulus dan bermaksud membangun. Abaikan kritikan yang terdengar penuh dengki dan hanya akan menjatuhkan Anda. Jadilah pribadi yang bijaksana dalam hal ini.

5. Ingat untuk selalu fokus
Fokus adalah hal yang krusial bagi Anda yang sedang dalam proses pencapaian cita-cita. Untuk itu, Anda perlu membuat semacam sketsa atau diagram rencana jangka panjang dan jangka pendek supaya tetap fokus. Atau, Anda juga bisa berkreasi dengan papan inspirasi, yang berisi tempelan-tempelan gambar orang yang menginspirasi Anda, ataupun gambar lain yang bisa memacu semangat Anda. Yang penting, kendalikan waktu, jangan biarkan dia yang mengendalikan Anda.

Jadi, sudah siap untuk sukses?