Waktu terus berputar tapi roda kehidupan masih tak berputar dengan cepat. Telah dua bulan aku kerja di pabrik roti kering, PIA Geluran adalah nama label kue kering ini. Aku kerja sebagai karyawan serabutan atau juga bisa disebut helper. Aku bekerja demi keuangan keluargaku melemah dan aku butuh biaya agar aku bisa sekolah di SMK YPM 4 Taman Jurusan Otomotif mungkin bukan jurusan itu yang aku minati, tapi apalah daya sekolah SMA umum swasta begitu mahal. Aku bekerja mulai pukul 06.00 s/d 11.00 wib, karena aku harus berangkat sekolah pukul 12.00 WIB. Aku bekerja part time dari pagi sampai siang, aku juga dapat jatah makan pagi /sarapan. Pekerjaanku dibilang cukup mudah tapi juga bisa dikatakan berat. Tubuhku yang kurus dan kecil bersanding dengan mas - mas dan bapak - bapak yang berbadan besar karena sudah terbiasa dengan pekerjaan yang berat di Pabrik ini. Pekerjaanku pagi hari pukul 06.00 wib sebagai packing kue ke keranjang sampai pukul 08.00 setelah itu aku sebagai pelayan sales jika ada sales kue yang meminta aku layani dan aku yang bagian mengangkat yang beratnya 15Kg tiap keranjangnya. Sambil menunggu sales datang aku juga turut membantu membuat kue.
Waktu menunjukkan pukul 09.00 wib, waktu sarapan pagi mulai nampak, semua karyawan laki - laki yang jumlahnya 13 mengambil makan. Maklum karyawannya banyak perempuan dan ibu-ibu jadi yang makan adalah karyawan laki - laki yang tinggal di mess pabrik. Walaupun aku tak tinggal di mess akupun ikut makan, makanan sisa dari keluarga Boss yang hari kemarin, tapi layak dikonsumsi meski apa adanya. Secara garis besar yang selalu dihidangkan yakni nasi sisa yang masih layak tapi berbau, tahu atau tempe satu, sayur, terus sambal. Sungguh makanan yg sederhana yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, tapi harus aku makan karena tak kuat merasakan lapar pada waktu itu. Sebenarnya aku tidak suka dengan hidangan seperti itu lama - lama sudah terbiasa. Sebelum aku kerja aku menyianyiakan makanan seperti itu, tapi sekarang aku malah bersyukur banget aku terbiasa hidup sederhana dan mengerti akan kehidupan yang kejam ini.
15 menit berlalu untuk makan aku kembali bekerja membuat kue. Aku mengitung setiap hari saat aku packing PIA, pabrik ini menghasilkan 15 keranjang dan tiap keranjang berisi 300 bungkus kue pia kering. Dalam perhitungan mathematis saya keuntungan perusahaan setiap hari sekitar 2jta laba bersih. Sungguh hebat sebuah perusahaan dengan 40 karyawan menghasilkan laba bersih 2-3jt perhari. Sekitar 50-70jt perbulan, sekarang kini perusahaan PIA Geluran lagi menurun semenjak pak Sugeng bos PIA Geluran meninggal dunia. Aku selalu berdoa semoga pabrik yang pernah menemaniq dulu diberi kelancaran dan kejayaan. Amin... Nanti akan kuposting pengalamanku Dimarahin Teman2 Pabrik hingga ku menangis.
Waktu menunjukkan pukul 09.00 wib, waktu sarapan pagi mulai nampak, semua karyawan laki - laki yang jumlahnya 13 mengambil makan. Maklum karyawannya banyak perempuan dan ibu-ibu jadi yang makan adalah karyawan laki - laki yang tinggal di mess pabrik. Walaupun aku tak tinggal di mess akupun ikut makan, makanan sisa dari keluarga Boss yang hari kemarin, tapi layak dikonsumsi meski apa adanya. Secara garis besar yang selalu dihidangkan yakni nasi sisa yang masih layak tapi berbau, tahu atau tempe satu, sayur, terus sambal. Sungguh makanan yg sederhana yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, tapi harus aku makan karena tak kuat merasakan lapar pada waktu itu. Sebenarnya aku tidak suka dengan hidangan seperti itu lama - lama sudah terbiasa. Sebelum aku kerja aku menyianyiakan makanan seperti itu, tapi sekarang aku malah bersyukur banget aku terbiasa hidup sederhana dan mengerti akan kehidupan yang kejam ini.
15 menit berlalu untuk makan aku kembali bekerja membuat kue. Aku mengitung setiap hari saat aku packing PIA, pabrik ini menghasilkan 15 keranjang dan tiap keranjang berisi 300 bungkus kue pia kering. Dalam perhitungan mathematis saya keuntungan perusahaan setiap hari sekitar 2jta laba bersih. Sungguh hebat sebuah perusahaan dengan 40 karyawan menghasilkan laba bersih 2-3jt perhari. Sekitar 50-70jt perbulan, sekarang kini perusahaan PIA Geluran lagi menurun semenjak pak Sugeng bos PIA Geluran meninggal dunia. Aku selalu berdoa semoga pabrik yang pernah menemaniq dulu diberi kelancaran dan kejayaan. Amin... Nanti akan kuposting pengalamanku Dimarahin Teman2 Pabrik hingga ku menangis.
0 comments:
Post a Comment