Monday, 29 December 2014

Acara Sepeda Santai yang sudah terlaksana dan acara tukar kado serta peniupan lilin sungguh acara yang meriah untuk memperingati bimbel rumah impian. Acara terakhir yakni pertemuan antara wali siswa dengan pihak akademik BIMBEL Rumah Impian yang di pimpin langsung oleh Rahmad Sugianto, S.Pd. selaku ketua Bimbel Rumah Impian. Sungguh Syukur alhamdulilah acara demi acara terlaksana demi pengembangan BIMBEL Rumah Impian ke depannya.

ELPSA (Experiences, Language, Pictures, Symbols, Application) dikembangkan oleh tim RIPPLE (Research Institute for Professional Practice, Learning & Education) dari Charles Sturt University Australia. ELPSA merupakan sebuah kerangka desain pembelajaran yang dibuat secara khusus untuk konteks Indonesia sebagai hasil dari analisis data video TIMSS. Model ELPSA ini dikembangkan berdasarkan pada teori-teori pembelajaran konstruktivisme dan sifatnya sosial. Model ini memandang bahwa pembelajaran sebagai suatu proses aktif dimana para siswa mengkonstruksi sendiri caranya dalam memahami sesuatu melalui proses pemikiran individu dan interaksi sosial dengan orang lain. Desain pembelajaran model ELPSA terdiri dari 5 komponen yang meliputi: 1) pengalaman; 2) bahasa; 3) gambar; 4) simbol; dan 5) aplikasi pengetahuan. Komponen-komponen dari model ELPSA tersebut tidak dapat dilihat sebagai proses linear, tetapi dilihat sebagai komponen yang saling berhubungan dan melengkapi.

Sunday, 28 December 2014

Mama dalam bahasa lain yakni, Ibu. Ibuku dengan nama lengkap Suliyana yang sudah berumur 43th. Ibuku merupakan ibu nomor satu di dunia bagiku. Mengingat sejenak tentang perjalanan ibu

Tentang Ibu

Engkaulah yang mengandungku selama sembilan bulan, selama itulah engkau tak bisa tidur dengan nyenyak serta tidur seperti biasa saat kau tak mengandungku.

Engkaulah ibu yang melahirkanku dengan pengorbanan nyawamu ku dapat menghirup udara di dunia ini dan dapat melihat dunia yang indah ini. engkau telah mendengar jeritan dan teriakanku saat pertama kali ku terlahir.

Engkaulah yang memberi ASI yang terbaik hingga aku sehat sampai saat ini.
Engkaulah yang pertama kali membelajariku tuk ku berjalan hingga aku bisa berjalan sampai saat ini.
Engkaulah yang membimbingku tuk ku bisa berbicara pertamakali hingga aku mahir dalam berbicara
Engkaulah yang menjadi guru saat aku butuh pelajaran tambahan di luar sekolah
Engkaulah yang menjadi dokter atau perawat saat aku sakit, yang senan tiasa menemaniku
Engkaulah yang menjadi Badut saat aku sedih, yang senantiasa membuatku tersenyum
Engkaulah yang menjadi motivtorku saat aku tak lagi bisa sekolah
Engkaulah sanubariku, yang menjadi penentu kesuksessanku

Maafkan aku yang tak tahu betapa mahalnya Susu kemasan jika engkau berikan yang lebih mahal yakni ASI.
Maafkan aku yang tak pernah sesuai dengan perjalanan ini
Maafkan aku yang pernah berbicara tidak pantas terhadapmu
Maafkan aku yang lebih pintar dari mu higga aku bisa sarjana
Maafkan aku yang tak bisa merawatmu seperti kau merawatku
Maafkan aku yang tak bisa menghiburmu saat engkau sedih
Maafkan aku yang tak bisa membahagiakanmu

Hanya Terimakasih yang dapat aku ucapkan, Dan hanya pemberian yang sedikit ini yang tak mungkin bisa membalas semua kebaikanmu

"Sebelumku mengasih kepada seseorang, akan aku kasih ini kepadamu IBU"

"Doa Mu Menjadi Penentu Kesuksesanku Di Masa Depan"

Wednesday, 10 December 2014

Alkisah, ada seorang bijak yang sangat menikmati kebahagiaan dan ketenangan di dalam hidupnya. Sepertinya tak ada masalah yang dapat menggaggu perasaan dan pikiran orang bijak ini. Tersenyum, itulah ekspresi wajah yang senantiasa ditampilkan orang ini seolah tak ada beban hidup yang dialami.
Banyak orang merasa kagum sekaligus penasaran tentang bagaimana caranya orang bijak ini selalu merasa bahagia. Akhirnya, seorang tetangga dari orang bijak ini bertanya tentang tips bagaimana hidup tenang dan bahagia. Orang bijak ini pun kemudian dengan penuh semangat bercerita tentang tips bagaimana untuk bisa selalu tersenyum dan merasa tenang serta bahagia setiap saat.

Ternyata, orang bijak ini selalu menggunakan pakaian yang memiliki dua saku. Pada saku yang satu terdapat lubang di bawahnya, tetapi pada saku yang lainnya tidak terdapat lubang. Segala sesuatu yang menyakitkan yang pernah didengarnya seperti makian dan sindiran negatif, ditulisnya di sebuah kertas, digulung kecil, kemudian dimasukkannya ke dalam saku yang berlubang. Tetapi semua hal yang indah, benar, dan bermanfaat, ditulisnya di sebuah kertas kemudian dimasukkannya ke dalam saku yang tidak ada lubangnya. 

Pada malam hari, orang bijak ini mengeluarkan semua yang ada di dalam saku yang tidak berlubang, membacanya, dan menikmati hal-hal indah yang sudah diperolehnya sepanjang hari itu. Kemudian ia merogoh saku yang ada lubangnya, tetapi ia tidak menemukan apa pun. Maka ia pun tersenyum dan tetap berbahagia karena tidak ada sesuatu yang dapat merusak perasaan dan pikirannya. 

Moral Cerita: 

Rekan-rekan yang baik, cerita ini mungkin hanyalah ilustrasi betapa kita seringkali merasa tak bahagia karena terlalu memikirkan dan menyimpan hal yang negatif. Sebaliknya, kita justru mudah melupakan hal-hal indah namun mungkin sederhana yang hadir dalam hidup kita. Dua hal ini saja sebenarnya yang seringkali menjadi sumber ketidakbahagiaan dan rasa tak tenang yang kita rasakan.

Cerita singkat ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa mengabaikan hal negatif dan lebih memperhatikan serta fokus kepada hal yang positif. Analogi dua kantong tersebutlah yang seharusnya kita lakukan dalam kehidupan yang kita jalani ini. Menyimpan semua yang baik di "saku yang tidak berlubang" sehingga tidak satupun yang baik akan hilang dari hidup kita. Sebaliknya, menyimpan semua hal buruk yang terjadi pada kehidupan kita di "saku yang berlubang", agar hal yang buruk itu terjatuh dan tidak perlu kita ingat kembali. 

Saat ini mungkin beberapa di antara kita masih melakukan hal tersebut secara terbalik, kita menyimpan semua hal yang baik di "saku yang berlubang", dan yang tidak baik di "saku yang tidak berlubang", padahal kita semua tahu bahwa memelihara pikiran-pikiran negatif adalah sesuatu yang menyiksa. Jadi, mari kita teladani cerita singkat di atas agar kita bisa menikmati kehidupan yang bahagia dan tenang. Berhentilah menyimpan apa yang tidak baik yang pernah terjadi kehidupan kita, biarkan dia sirna jauh dari tatapan mata kita, sehingga tidak satu pun dari kita yang tidak merasakan ketenangan spiritual. Mari kita sama-sama menyimpan yang baik-baik agar hidup kita senantiasa merasa tenang dan bahagia. 

Today Quote:

“Happiness is a state of mind, a choice, a way of living; it is not something to be achieved, it is something to be experienced.”  ~ Steve Maraboli

Sunday, 7 December 2014

Jika sedekah dengan uang itu mah sudah biasa, kali ini penulis akan memaparkan sedekah dengan cinta atau kasih sayang. Sedekah seperti ini masih sedikit akan perbincangan karena semua orang masih taunya hanya sedekah fitrah atau mal yang berbentuk barang, tapi jika bersedakah ini menggunakan sebuah jasa kasih sayang dan hidupnya. Jasa yang tak perlu mengeluarkan uang, sedekah kasih sayang ini secara tidak langsung sudah pernah dilakukan oleh orang - orang yang mungkin saat membantu orang lain, bisa terjadi juga pada orang - orang yang pada kelompok2 sosial atau organisasi siswa, mahasiswa ataupun lembaga kemasyarakatan. Bentuk bantuan secara jasa inilah yang bisa kita sebut dengan sedekah CINTA or Kasih Sayang

Thursday, 4 December 2014

Wakil Ketua Bidang Pengupahan dan Jaminan Sosial Apindo, Timoer Sutanto, mengungkapkan dengan adanya dana pensiunan dari BPJS Ketenagakerjaan, pegawai swasta bisa menikmati fasilitas yang diberikan sama seperti pegawai negeri sipil (PNS).
"69 tahun merdeka belum punya jaminan pensiun, dana pensiunan hanya untuk anggota TNI, Polri dan PNS itu tidak adil," ujar Timoer, di diskusi "Ngopi Sore" Sinar Harapan dengan tema "Menanti Jaminan Pensiun yang Ideal Bagi Pekerja" Selasa (2/12/2014).
Timoer memaparkan pekerja sektor swasta akan mendapat dana pensiunan dengan iuran 15 tahun dan masa kerja pensiun 55 tahun. Tujuan dari dana pensiun untuk mereduksi kemiskinan lansia. "Kalau tidak punya jaminan pensiun, akan mengalami kemiskinan lansia," jelas Timoer.
Dengan begitu, menurut Timoer, masyarakat lansia pada 2030 sudah mempunyai jaminan sosial dari dana pensiun. Saat ini BPJS Ketenagakerjaan menargetkan 1 Juli 2015 iuran sudah bisa dilakukan. "2030 lansia kita punya manfaat pensiun," kata Timoer

Wednesday, 3 December 2014


       Sebagian ayah dan ibu karena saking sayangnya kepada anak-anak, mereka tidak mau memperbaiki karakter buruk anak-anaknya sendiri. Mereka membiarkan kenakalan anak-anaknya tanpa sedikit pun ditanggapi dengan sikap serius. Orangtua seperti ini tidak ingin memberi peringatan kepada anak-anak karena takut tersinggung. Semua orangtua harus mengekspresikan kasih sayang, tetapi jangan sampai tidak mendidiknya.  Orangtua yang baik adalah yang bisa menempatkan kasih sayang dan mendidik anak pada tempatnya yang tepat.
            Semua orangtua sangat menyayangi anak-anak setulusnya, namun mereka juga harus sadar dengan realita anak-anaknya. Mereka harus waspada dengan perilaku negatif anak-anak dan jangan mencampakkan perannya sebagai pendidik. Anak-anak tidak boleh kehilangan kasih sayang orangtuanya tapi juga jangan dibiarkan bebas begitu saja. Anak-anak harus menyadari bahwa karena kasih sayang orangtua ingin mendidik anak-anaknya. 
            Kasih sayang orangtua memang penting tapi kalau terlalu berlebihan akan mendatangkan akibat yang tidak diharapkan. Kasih sayang itu seperti air atau makanan kalau diberikan dengan ukuran yang tepat dan dengan jumlah yang tepat maka akan memberikan hasil yang maksimal, tapi kalau tidak demikian akan berubah menjadi sesuatu yang tidak baik. Kasih sayang yang terlalu berlebihan untuk anak-anak adalah pengkhianatan seorang ayah terhadap anaknya.
            Anak-anak itu bukan mainan orangtua, tapi ia adalah manusia yang masih kecil yang harus dididik untuk menyongsong masa depannya. Ayah dan ibu harus sadar bahwa suatu hari mereka akan lepas dari mereka. Anak-anak juga tidak selamanya anak-anak. Mereka akan tumbuh menjadi dewasa dan harus bergaul dalam kehidupan sosial. Hidup adalah seni yang sangat sulit. Dalam kehidupan itu seseorang akan mengalami hal-hal yang menyenangkan, menyedihkan, menyengsarakan dan membahagiakan.
            Sebagai orangtua yang baik, mereka harus mempersiapkan sesuatu untuk masa depan anak-anak mereka. Mereka harus dididik supaya menjadi manusia yang tangguh di hari esok. Jangan membiarkan mereka menjadi anak-anak yang tidak berdaya, lemah dan selalu mengiba-iba uluran tangan orang lain
          Akibat buruk dari kasih sayang yang berlebihan antara lain (Muhammad,  2002, hal 144):
1.      Lemahnya keyakinan dan ketawakalannya.
2.      Anak menjadi seorang yang penakut, yang tidak punya keberanian.
3.      Membunuh daya kreatifitas dan memupus kemampuan untuk mengadakan pembaharuan.
4.      Anak-anak yang selalu dimanjakan biasanya akan banyak mengalami masalah dalam kehidupan rumah tangganya.
5.      Anak-anak yang dibesarkan dalam asuhan seperti itu akan menjadi anak yang sangat rentan dengan masalah, kehilangan kepercayaan diri, tidak berani mengambil resiko, tidak mau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang penting dan selalu mengharapkan uluran tangan orang lain. 
6.      Anak-anak itu tidak mau lagi mengembangkan diri karena merasa cukup dengan apa yang diterimanya. Orangtuanya telah memenuhi segala keinginannya, pujian dan segalanya menjadi gambaran semu dirinya. Si anak jadi kehilangan realitas tentang dirinya. Ia merasa sudah sempurna.
7.      Anak-anak yang selalu dimanjakan dengan segala kesenangan dan segala keinginannya selalu dipenuhi oleh orangtua mereka, kelak kalau sudah besar akan tumbuh menjadi manusia yang sombong, suka memaksakan kehendak. Ia tidak akan pernah membuat ayah-ibunya tenang. Selalu merengek-rengek agar mereka memenuhi segala keinginannya.

Tuesday, 2 December 2014

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini,  “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya”.
“Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi. “Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan.  Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan”.
“Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.  Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”.
“Tentu saja,” jawab si Profesor,
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”
“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.
Kamu tidak pernah sakit flu?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.
Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas.  Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.”
Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?” Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”
Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak.
Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.
Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”
Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya.
Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Pak.
Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.
Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”Profesor itu terdiam.
Dan mahasiswan tersebut adalah ALBERT EINSTEN
Kita hidup dalam kegelapan bukan karena tidak ada cahaya yang bisa menerangi.
Kita hidup dalam gelap karena kita tidak menemukan dimana cahaya yang dapat menerangi itu.
Kita tidak menemukan cahaya itu karena kita tidak menginginkan hidup dalam cahaya terang itu.
Kita tidak menginginkan cahaya itu menerangi tiap sisi yang diselimuti oleh kegelapan.
 
Kita tidak hidup seperti bumi yang berputar pada satu titik.
Dua belas jam kita mendapatkan terang, dua belas jam berikutnya gelap menutupi.
Seolah-olah tidak ada pilihan dan tidak dapat hidup dalam terang saja.
Jika kita perhatikan, dalam kegelapan sekalipun kita akan mencari terang.
Terang ini akan membuat kaki kita bebas dari benturan karena berjalan dalam kegelapan.
Kita memasang lampu dan lilin di dalam ruangan dimana kita berada.
Kita membutuhkan penerang dalam kehidupan kita.
Bukan agar kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan, tapi agar kita dapat melihat dengan jelas apa yang ada di hadapan kita.
Namun demikian, kegelapan itu tetap ada di luar ruangan kita.
 
Ini adalah bukti bahwa kegelapan dan cahaya terang itu akan tetap ada.
Kesempatan dan keinginan kitalah yang membawa kita tetap hidup dalam terang atau gelap.
Jika kita kita ingin hidup dalam gelap, tentu kita tidak akan menyalakan lampu dan membiarkan gelap itu di menyelimuti kita sepanjang waktu sampai membuat kita terlelap.
Lalu kita menyalahkan kegelapan saat kita tersandung, kita memaki gelap saat kita menyenggol piring kaca dan memecahkannya.
Tapi kita tetap membiarkan gelap itu menguasai pandangan mata kita.
 
Inilah kehidupan kita.
Kita terkadang membiarkan gelap itu menguasai hidup kita.
Kita membiarkan gelap menutupi pandangan mata kita dan merasa seolah-olah inilah kehidupan kita.
Kita tidak mencari cahaya yang bisa menerangi pandangan mata kita.
Kita tidak menemukan cahaya penerang itu.
Kita menganggap bahwa kegelapan yang ada di luar kita adalah kegelapan bagi seluruh kehidupan kita.
Tidak ada terang bagi kita. Kita lupa bahwa kita tidak ingin diterangi oleh terang itu. 
 
Jika ingin hidup dengan pandangan mata yang jelas melihat sekeliling, tidak tertutup oleh kegelapan, carilah Cahaya terang itu bagi anda. Bukan menerangi mata anda sendiri, tapi menerangi segala yang ada di sekeliling anda.
Bukan hanya membuat anda terlihat, tapi cahaya yang bisa membuat terlihat semua hal di hadapan kita.
       Waktu terus berputar tapi roda kehidupan masih tak berputar dengan cepat. Telah dua bulan aku kerja di pabrik roti kering, PIA Geluran adalah nama label kue kering ini. Aku kerja sebagai karyawan serabutan atau juga bisa disebut helper. Aku bekerja demi keuangan keluargaku melemah dan aku butuh biaya agar aku bisa sekolah di SMK YPM 4 Taman Jurusan Otomotif mungkin bukan jurusan itu yang aku minati, tapi apalah daya sekolah SMA umum swasta begitu mahal. Aku bekerja mulai pukul 06.00 s/d 11.00 wib, karena aku harus berangkat sekolah pukul 12.00 WIB. Aku bekerja part time dari pagi sampai siang, aku juga dapat jatah makan pagi /sarapan. Pekerjaanku dibilang cukup mudah tapi juga bisa dikatakan berat. Tubuhku yang kurus dan kecil bersanding dengan mas - mas dan bapak - bapak yang berbadan besar karena sudah terbiasa dengan pekerjaan yang berat di Pabrik ini. Pekerjaanku pagi hari pukul 06.00 wib sebagai packing kue ke keranjang sampai pukul 08.00 setelah itu aku sebagai pelayan sales jika ada sales kue yang meminta aku layani dan aku yang bagian mengangkat yang beratnya 15Kg tiap keranjangnya. Sambil menunggu sales datang aku juga turut membantu membuat kue.
        Waktu menunjukkan pukul 09.00 wib, waktu sarapan pagi mulai nampak, semua karyawan laki - laki yang jumlahnya 13 mengambil makan. Maklum karyawannya banyak perempuan dan ibu-ibu jadi yang makan adalah karyawan laki - laki yang tinggal di mess pabrik. Walaupun aku tak tinggal di mess akupun ikut makan, makanan sisa dari keluarga Boss yang hari kemarin, tapi layak dikonsumsi meski apa adanya. Secara garis besar yang selalu dihidangkan yakni nasi sisa yang masih layak tapi berbau, tahu atau tempe satu, sayur, terus sambal. Sungguh makanan yg sederhana yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, tapi harus aku makan karena tak kuat merasakan lapar pada waktu itu. Sebenarnya aku tidak suka dengan hidangan seperti itu lama - lama sudah terbiasa. Sebelum aku kerja aku menyianyiakan makanan seperti itu, tapi sekarang aku malah bersyukur banget aku terbiasa hidup sederhana dan mengerti akan kehidupan yang kejam ini.
        15 menit berlalu untuk makan aku kembali bekerja membuat kue. Aku mengitung setiap hari saat aku packing PIA, pabrik ini menghasilkan 15 keranjang dan tiap keranjang berisi 300 bungkus kue pia kering. Dalam perhitungan mathematis saya keuntungan perusahaan setiap hari sekitar 2jta laba bersih. Sungguh hebat sebuah perusahaan dengan 40 karyawan menghasilkan laba bersih 2-3jt perhari. Sekitar 50-70jt perbulan, sekarang kini perusahaan PIA Geluran lagi menurun semenjak pak Sugeng bos PIA Geluran meninggal dunia. Aku selalu berdoa semoga pabrik yang pernah menemaniq dulu diberi kelancaran dan kejayaan. Amin... Nanti akan kuposting pengalamanku Dimarahin Teman2 Pabrik hingga ku menangis.

Saturday, 29 November 2014

Dear diary suatu kisah, seorang Guru telah diuji dengan gemerlapnya dunia usaha dan bisnis kerja yang menggiurkan. Berawal dari guru yang gajinya seperempat gaji UMR sekarang, yang hampir 2,7juta. Guru pun mulai bingung, dengan banyaknya pengeluaran yang mulai mengganggu pikirannya karena pemasukan tak sebanding dengan pengeluaran. Terlebih lagi seorang guru laki - laki yang begitu banyak tanggungjawab untuk menyelesaikan permasalahan keuangannya juga keluarganya.
Awal ketika seorang guru yang curhat kepada seorang temannya yang mungkin sekarang ia anggap sukses dengan penghasilan temannya rata2 sekitar 7jt per bulan. Sepersepuluh dari penghasilan si guru, ia pun mulai tertarik dengan penghasilan temannya yang begitu banyak. Penawaran yang diberikan kepada si guru pun mulai menggiurkan dan merubah mindsetnya yang sudah terbangun sejak setahun yang lalu. Posisi Team Leader dan penghasilan bisa mencapai 10jt per bulan untuknya jika ia mau bergabung dengan perusahaannya.
Seorang Guru pun mulai kebingungan dengan penawaran itu, 3 hari berturut2 mulai kebingungan. Tanpa sadar ia mulai melihat jam tangan yang selalu ia pakai, dia mulai berfikir jam tangan yang selalu ia pakai dari satu tahun yang lalu sampai sekarang adalah jam tangan yang kehabisan baterai dan mati/rusak. Tapi ia selalu memakai jam tangan itu, setiap diledek oleh orang lain ia selalu bilang bawah jam tangan ini beda, jam tangan ini adalah jam tangan konsisten. Dari kata - kata konsisten itulah guru pun menolak penawaran dari si temannya yang berpenghasilan 7jt perbulan dan posisi Leader serta penghasilan 10jt perbulan ia tolak demi kekonsistenan si guru menjadi guru.
Sebelum ia mulai putus asa ia mengingat saat ia susah susah payah meraihnya dulu, Saat ia mengeluh semuanya ia berfikir bahwa ia sekarang mulai bersyukur dengan apa yang ia punya sekarang. Saat ia mulai berpaling, ia ingat betapa indahnya dan bahagianya sekarang melihat muridnya senang atas tangannya. Saat ia mulai lelah, ia ingat betapa semangatnya muridnya untuk belajar dan mendapat nilai terbaik atas motivasinya si guru.

Walau Jam Tangan Mati itu Selalu mengingatnya pada KEKONSISTENAN si GURU agar Menjadi GURU yang terbaik sesuai cita-citanya dulu yang ia bangun dari SMP. GURU MATEMATIKA
by : RAJA MATEMATIKA (RAHMAT)

Tuesday, 25 November 2014

     
 Tahun 2006 terdapat siswa SMK YPM 4 Taman, Tahun 2006-2007 merupakan tahun pelajaran baru bagi anak yang berasal dari Desa Jemundo. Sebut saja namanya si mamat, ia baru saja lulus dari SMP Negeri 2 Taman. Begitu dia lulus dari tingkat SMP, bingung mulai nampak saat ia tak diterima di SMA Negeri. Bertanya kepada orang tua tidak mendapatkan solusi, karena orang tuanya tak mempunyai banyak biaya untuk mengantarkan si mamat bersekolah ditingkat lebih tinggi yakni SMA/K.
      Semenjak itu ia tampak bingung, memikirkan agar bisa sekolah tingkat SMA, Dia pun merasa malu saat temannya bertanya "Sekolah dimana, Mat?. Mamat diam dan tanpa menjawab, terus ia menjawab "aku gak tahu" Orang tuaku mungkin tidak akan menyekolahkanku lagi.

     Anas berkata pada Nuri teman si Mamat "kasihan ya mamat tidak bisa sekolah lagi, padahal mamat itu anak yang pintar loh". "iya yah nanti pada saat ambil formulir, kita bawakan sekalian buat dia, dan kita bayari uang formulirnya" sahut si Nuri. Mereka pun begegas berangkat menuju sekolah SMK YPM 4.

     Setelah ambil formulir mereka pun memberikan kepada si Mamat. sambil memotivasi mamat dengan bercanda dan mengajak bermain di luar rumah. Mamat pun semangat untuk bersekolah lagi karena mendapat dukungan dari teman - temannya.

       Perjalanan untuk bersekolah lagi dimulai dari sini saat mamat diajak nuri bersilaturahmi ke rumah Daniel teman SMP. Daniel anak desa Geluran dan anak Bos Pabrik PIA Geluran. Saat itu Pabriknya sangat ramai hingga mengundang perhatian si mamat saat melewati kerumbunan orang - orang membuat roti PIA. Saat bermain Playstation si mamat bertanya kepada Daniel "Bolehkah aku kerja di Pabrik PIA sambil Sekolah?". "Boleh saja, Tanya aja sama Bapakku! hahaha bisa aja kamu Mat" jawab si Daniel sambil bercanda. mamat pun bersemangat untuk sekolah, karena ada peluang agar bisa kerja sama sekolah.

        Hari penutupan pendaftaran sekolah semakin dekat. Malam pun mulai tiba, waktu sudah menunjukkan pukul 19.30 WIB. Dengan sepeda kayuh yang amat tua dan jelek menuju rumah Daniel untuk menyampaikan maksud dan tujuan bertemu kepada Bapaknya Daniel. 10 langkah menuju rumah nampak dari kejauhan terdapat orang tua yang besar dan setengah botah serta berkumis. Rasa takut pun mulai tampak dan hati berdebar - debar. Sesampai berjabat tangan dengan orang tua Daniel serta menyampaikan maksud dan tujuan. Bapak Daniel menjawab "Mulai kapan bisa kerja disini? Besok Siap ?". Dengan rasa senang dan tegas mamat menjawab "Siap pak saya akan bekerja bersunggung - sungguh yang penting saya bisa sekolah Lagi".

        Akhirnya mamat pun dapat bekerja di Pabrik PIA Geluran dengan waktu 6 jam saja mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 11.00WIB. dan Mamat pun juga bersekolah di SMK YPM 4 Taman. di tahun 2006 kelas 1 masuk sekolah pukul 13.00 s/d 17.00 WIB.

Tunggu aksi cerita kelanjutannya saat pengalaman dan ujian kehidupan yang belum pernah ditemuin mamat dalam cerita berikutnya di Vol.2

Friday, 21 November 2014


Alkisah ada sebuah kerajaan yang sangat kaya raya. Alam yang subur, hasil tani dan ternak melimpah ruah. Karena kelimpahan itu, seluruh penduduk semua hanya bersuka ria setiap hari. Salah satu yang paling dinanti adalah pesta kerajaan. Pada saat pesta, seluruh penduduk dibebaskan untuk makan dan minum apa saja hidangan dan minuman yang tersedia.
Akibatnya, seluruh penghuni kerajaan itu semakin hari semakin malas. Meski hanya bermalas-malasan saja, alam di kerajaan sudah mencukupi kebutuhan mereka lebih dari yang diperlukan. Hingga suatu ketika, terjadi perubahan musim yang tak biasa dan merusak alam kerajaan itu. Selama ini, kalaupun ada kondisi yang kurang baik, tak akan lama dan segera berubah menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dan ketika perubahan drastis terjadi, kerajaan kocar-kacir. Mereka yang terbiasa hidup enak, tiba-tiba harus menderita karena tak tahan dengan perubahan yang terjadi.
Beruntung, ujian itu segera berlalu. Tetapi kerusakan yang sangat parah telah mengubah kerajaan yang tadinya subur makmur, menjadi gersang tandus, hampir tak menyisakan gambaran kejayaan kerajaan itu seperti sebelumnya. Raja mencoba bangkit. Sebagai pemimpin, ia berusaha meyakinkan rakyatnya bahwa semua kesulitan itu akan segera berlalu. Raja memerintahkan semua pejabat kerajaan dan rakyat untuk bahu-membahu membangun dan memperbaiki kondisi.

Karena tak biasa bekerja keras, rakyat tidak tahu harus berbuat apa. Mereka saling menunggu dan kemudian saling menyalahkan. Bahkan sang raja pun mulai dicerca oleh rakyatnya. Mengetahui konsisi tersebut Raja pun meradang. Siapa saja yang membantah perintahnya segera dijatuhi hukuman. Tapi, bukannya menurut, rakyat berbalik marah hingga hampir terjadi pemberontakan.

Di tengah kekacauan tersebut, seorang bijak memberi nasihat sebagai solusi.

“Jika Tuan Raja ingin membuat keadaan lebih baik, ajak mereka yang menentang untuk membantu Paduka membenahi lingkungan dan merapikan yang berantakan. Jika mereka bersedia, berilah hadiah sepantasnya. Tapi dengan satu syarat, Tuan Raja harus ikut bekerja bersama mereka.”

Raja pun menuruti nasihat orang pintar tersebut. Setiap ada yang menentang perintah Raja, mereka justru diajak bekerja sama. Raja ikut bekerja, turun ke lapangan, langsung membenahi semua yang kurang baik di lingkungannya.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, perubahan sikap Raja yang selalu bersemangat dan ikut bekerja pun membuat rakyat merasa malu. Mereka yang tadinya malas-malasan, menjadi tergerak ikut bekerja. Maka perubahan besar pun terjadi. Raja, pejabat kerajaan, dan semua penduduk bahu-membahu memperbaiki kerajaan. Hal tersebut membuat lingkungan kerajaan kembali pulih. Bahkan, lebih baik dari sebelumnya. Sehingga jika dulu negeri tersebut kaya dan sempat terpuruk, kini mereka berhasil membuat kerajaannya bangkit kembali dan bahkan jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Moral Cerita:

Guys, kisah di atas memiliki sebuah pesan sederhana namun penting, yaitu: jika ingin melakukan perubahan, cara yang paling tepat adalah memulai perubahan itu dari diri sendiri. Akan sulit jika kita hanya mengharapkan orang lain atau lingkungan di sekitar kita yang berubah, karena orang lain dan lingkungan adalah dua hal yang berada di luar kendali kita. Satu-satunya yang dalam kendali kita dalah diri kita sendiri.

Jadi, dengan semangat mau berbenah diri sendiri dan memberi contoh yang baik, niscaya akan terbuka jalan menuju keberhasilan.
 
Selamat memulai perubahan positifJ
 
Today Quote:

“Start where you are, use what you have, do what you can.”  ~Arthur Ashe 

Thursday, 20 November 2014

Terlihat Jelas dan terpampang gambar demonstrans guru menuntut kelayakan kehidupannya di dunia nyata. Gaji guru Honorer yang memperihatinkan yakni 300rbu perbulan dengan tuntutan tanggung jawab yang besar mencerdaskan anak - anak bangsa. Entah mengapa anak - anak bangsa yang dulunya telah dicerdaskan oleh Guru tak memikirkan nasib seorang guru. Banyak janji - janji yang diberikan oleh pemerintah untuk kelayakan terhadap guru tapi tak pernah terealisasi dengan baik. untuk tahun 2014 Guru Honorer akan dihapuskan di Sekolah Negeri naungan pemerintah. Upah Guru tahun 2014 daerah surabaya sidoarjo masih berkisar antara 500rb hingga 750rb perbulan berbanding jauh dari UMR 2014 surabaya yang mencapai 2,25jt. Perbandingan hampir 1:4. Gaji guru 1/4 dari gaji UMR 2014 Surabaya. Untuk tahun 2015 gaji UMR sudah mencapai lonjakan signifikan yakni bertambah 20% dari 2,25jt menjadi 2,7jt. Sungguh fantastis bukan seorang pegawai di perusahaan bisa bergembira ria untuk menikmati jerih payahnya. tapi seorang GURU gaji seperti itu akan didapatkan sekitar 4 atau 5 bulan. Sungguh memprihatinkan nasib seorang GURU jaman sekarang. Masih Maukah Anda Menjadi Seorang GURU?????? yang laki-laki bersiaplah untuk menikah di Umur 30 keatas... hehehhe Good Luck "Innallaha maa shobirin"

Wednesday, 19 November 2014

Guna memantau perkembangan aktivitas dan prestasi mahasiswa, Bagian Akademik Rektorat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar acara pertemuan orang tua wali, Rabu (12/11) di Auditorium UINSA. Pada pertemuan kali ini hadir sekitar 400 orang tua wali mahasiswa dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
"Pertemuan semacam ini sangat penting, antara kampus sebagai penyelenggara pendidikan dan orang tua sebagai pemberi mandat tanggung jawab memiliki peran yang sentral. Oleh sebab itu kita buatkan forum supaya terjadi keselarasan pemahaman. Seluruh fakultas akan mendapat giliran, sekarang waktunya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan," kata Kepala Bagian (Kabag) Akademik Rektorat, Rijalul Faqih ditemui di sela-sela acara.
Rijalul Faqih menjelaskan hubungan baik harus tetap terjaga antara kampus dan orang tua, sebab kesuksesan pendidikan mahasiswa tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada pihak kampus. Menurut Rijal, harus ada saling support diantara keduanya agar mahasiswa tetap berada pada jalur sesungguhnya yakni belajar, berkarya dan berprestasi.
Lebih lanjut, Ia menambahkan selain sebagai ajang silaturrahmi forum ini juga menjadi media sosialisasi program dan kebijakan kampus terkait jam belajar, pelaksanaan pembelajaraan, pengadaan sarana dan prasarana. "Kita jelaskan semuanya mengenai kebijakan kampus, misalnya tentang proses perkuliahan hingga malam. Biar tidak terj di salah paham. Ini juga sebagai kontrol agar mahasiswa setelah kegiatan kampus selesai tidak boleh keluyuran," ujarnya.
Kegiatan yang diselenggarakan tiap tahun ini juga melibatkan jajaran Dekanat dan Kaprodi untuk mempresentasikan program internal dan profil fakultas. Seperti aturan baru-baru ini di berbagai fakultas melarang mahasiswi untuk berpakaian ketat dan tidak sopan. Kemudian adanya gerakan mahasiswi menggunakan rok panjang.
Tak hanya itu, Akademik juga berinisiatif membentuk Ikatan Keluarga Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) yang akan langsung dibentuk struktur pengurus pada forum Temu Wali Mahasiswa ini. Langkah tersebut bertujuan membentuk wadah komunikasi dan menjembatani kepentingan kampus dan aspirasi orang tua wali.
"Tidak memungkinkan diadakan pertemuan setiap waktu maka kami  fasilitasi pembentukan pengurus Ikoma agar distribusi informasi lebih mudah. Nanti akan dibuatkan SK-nya yang ditandatangani langsung oleh pak Rektor," tandasnya. (Humas/LH) ( www.uinsby.ac.id )

Tuesday, 18 November 2014

Kali ini saya akan bercerita tentang seorang pria paruh baya bernama Irving Stern. Ia adalah seorang supir taksi di New York. Suatu kali di tahun 1966, Stern melintasi York Avenue. Ketika sedang melintas di depan New York Hospital, seorang pria berpakaian rapi memanggilnya. Stern menghentikan taksinya, lalu pria itu minta diantarkan ke bandara LaGuardia.

Setelah sekian lama perjalanan, pria itu bertanya, “Kenapa Anda menjadi supir taksi?”
Stern meliriknya dari kaca spion, lalu menyahut. “Kalau ada pekerjaan yang bisa membayar saya lebih 
dari US$100 seminggu, saya akan berhenti menjadi supir taksi,” sahut Stern.
“Saya tak akan berhenti jika hanya untuk uang
 US$100 seminggu,” sahut lelaki itu.
“Memangnya pekerjaan Anda apa?”
“Saya dokter ahli saraf di New York Hospital...” 
jawab penumpang tersebut.
Stern terdiam. Ia tak begitu banyak pengetahuan tentang ilmu saraf. 
Ia juga tak paham kira-kira apa yang bisa ia dapatkan dari ahli saraf 
itu jika meneruskan obrolannya. Namun karena tak enak diam-diaman, 
akhirnya Stern menanyakan sesuatu.
“Boleh saya bertanya?” katanya.
“Saya punya anak lelaki, prestasi belajarnya baik di sekolah. 
Saya tadinya mau mengirimkan dia ke acara perkemahan di liburan musim panas ini. 
Tapi ia maunya bekerja. Mana mungkin ia diterima magang, usianya saja baru 15 tahun. 
Kalau saja saya punya kenalan pengusaha, mungkin ia bisa mendapatkan pekerjaan magangnya 
selama libur. Sayangnya saya tak punya…”
“Barangkali Anda bisa membantu, tak apa-apa tak dibayar juga,” sambung Stern.
Ternyata pria itu tidak menyahut. Stern sampai merasa bersalah dan malu. 
Akhirnya, mereka sampai juga di bandara. Sambil mengulurkan bayarannya, pria itu berkata,
“Anak-anak mahasiswa kedokteran sedang ada proyek penelitian musim panas ini, 
mungkin anak Bapak bisa ikut membantu proyek mereka. Kirimkan saja fotokopi rapornya ke saya,” 
katanya.
Ia mencari kartu namanya di saku, tapi tidak ketemu karena sudah habis. 
Ia pun minta kertas untuk menuliskan namanya. 
Karena Stern tak bawa kertas, ia merobek bungkus makanannya. 
Tamunya itu lalu menuliskan, Fred Plum, N.Y. Hosp, di sobekan kertas itu dan memberikannya 
ke Stern.
Sampai di rumah, Stern menceritakan pertemuannya dengan dokter Fred Plum dan
 menyebutkan bahwa Robert Stern, anaknya, mungkin bisa kerja 
magang saat liburan musim panas tahun itu. Tapi karena nama itu tak jelas, anak dan
 istrinya meragukannya. Yah... orang itu bisa siapa saja. Bisa saja bercanda. 
Selama seminggu, sobekan kertas itu hanya jadi bahan olok-olok keluarga. 
Mana ada “peluang kerja” didapat dari sobekan kertas?
Dua minggu berlalu. Ketika Stern pulang, putranya menghampirinya dengan sebuah 
amplop bertuliskan Fred Plum, MD, Neurologist-in-Chief, New York Hospital. 
Rupanya karena minat bekerjanya tinggi, diam-diam Robert menelepon New York Hospital, 
berbicara dengan sekretaris dokter Fred Plum, dan ia pun mendapat panggilan wawancara.
Akhirnya di musim panas 1966 itu, Robert Stern mendapat pekejaan magang sebagai 
sukarelawan di New York Hospital di bawah pengawasan dokter Fred Plum 
dengan bayaran US$40 seminggu. Tahun berikutnya, ia mendapatkannya kembali.
 Karena terbiasa bekerja di laboratorium, Robert tertarik menjadi dokter. 
Keinginan itu rupanya didengar dokter Fred. Ia berjanji akan membantunya dengan
 cara memberikan surat rekomendasi ke universitas yang diminati Robert. 
Dengan surat rekomendasi berdasarkan hasil kerja magangnya, 
akhirnya Robert Stern diterima di New York Medical College.
Beberapa tahun kemudian, Robert Stern tumbuh jadi 
seorang ahli kandungan ternama di New York. Ia selalu bangga pada ayahnya 
yang telah membuka jalannya untuk menjadi dokter.
“Kadang kita menemukan peluang dalam keadaan tidak terduga, 
seperti dari pembicaraan seorang supir taksi dan seorang dokter,” 
kata sang ayah. Ia pun merasa bangga, meskipun dirinya supir taksi, 
ia bisa membawa putranya hingga menjadi orang yang berhasil dan 
bermanfaat bagi banyak orang.
Kini, Irving Stern berusia 92 tahun. Ia masih tinggal di Brooklyn.
 Seperti yang diceritakan di atas, Robert Stern telah menjadi seorang ahli 
kandungan ternama di New York. Dan bukan hanya dia, 
putra Robert Stern juga sukses menjadi seorang ahli jantung dan 
putrinya sukses sebagai seorang dokter spesialis gigi. Luar biasa!
Moral Cerita:
Rekan-rekan yang baik, banyak orang berpendapat bahwa apa yang terjadi 
pada Irving Stern dan keluarganya adalah takdir Tuhan. Hmm, saya juga 
sependapat dengan ini. Namun, jika kita renungkan lebih dalam, akankah
 “takdir Tuhan” yang indah akan datang kepada mereka yang bekerja seadanya? 
Rasanya tidak ya. Maksud saya, Tuhan memang punya kuasa atas segala sesuatu. 
Hanya saja, lazimnya takdir Tuhan yang indah menghampiri mereka yang telah 
berupaya dengan sungguh-sungguh.
Ya, seperti judul tulisan ini: Excellence is the key
Lengkapnya, excellence is the key to success.
 Jika pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang pentingnya Integritas, 
yakni menyelaraskan antara perkataan dan perbuatan, lalu pada artikel 
berikutnya kita pun telah diingatkan kembali tentang pentingnya Continuous Development 
melalui kisah hidup Pak Handry Satriago, kali ini, seorang supir taksi bernama
 Irving Stern dan keluarganya baru saja mengajarkan kepada kita tentang Excellence.
Excellence, seperti yang kita ketahui bersama, dalam dunia pekerjaan memiliki arti 
“Terus berupaya mencapai standar kinerja tertinggi”. Meski tidak secara eksplisit 
disampaikan dalam tulisan di atas bahwa keluarga Stern adalah keluarga yang 
senantiasa menunjukkan sikap excellence, namun kita bisa simpulkan demikian dari hasil akhirnya. 
Diawali dari aktivitas magang seorang anak SMA, lalu direkomendasikan masuk ke 
Fakultas Kedokteran, kemudian Stern muda sukses menjadi seorang dokter ahli kandungan,
 hukum sebat akibat tak akan mengizinkan Stern mencapai kesuksesannya 
tersebut tanpa kerja keras, 
tanpa sikap excellence.
Jika saja kualitas kerja Stern biasa-biasa saja pada saat magang, akan sulit rasanya bagi 
Dr. Plum untuk memberikan rekomendasi agar Stern bisa masuk 
di Fakultas Kedokteran sebuah kampus yang diidam-idamkannya. Jika saja lagi-lagi 
kualitas kerja Stern setelah menjadi seorang dokter kandungan adalah biasa-biasa saja, 
tentu para pasien lebih memilih datang ke dokter ahli kandungan lain sehingga
 Stern akan sulit menjadi seorang dokter ahli kandungan ternama di kota New York.
Demikian sedikit kisah tentang seorang supir taksi yang karena takdir 
Tuhan bertemu orang baik yang mengubah hidup ia dan keluarganya. 
Namun, sekali lagi, tanpa upaya memberikan standar kinerja tertinggi dalam 
setiap pekerjaannya, mungkin takdir indah Tuhan untuk keluarga Stern
 hanya berhenti sampai Stern diterima magang di New York Hospital.
 Jika kemudian bertahun-tahun berikutnya Stern, dan juga kedua anaknya, 
menjadi dokter spesialis yang sukses, ini tentu bukan semata-mata terjadi karena takdir Tuhan.
 Ini adalah perpaduan antara takdir tuhan dan sikap excellence Stern sekeluarga.
Jadi, tunggu apa lagi, sudahkah Anda memberikan standar kinerja tertinggi
 untuk setiap output pekerjaan yang Anda hasilkan? J  
Today’s Quote:
“Success is where preparation and opportunity meet.” ~ Bobby Unser